JAKARTA, DDTCNews – Di tengah kondisi perekonomian global yang melambat, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan perekonomian tertinggi di Asia. Walau demikian, masalah kemiskinan masih belum tertuntaskan.
Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat berpidato kenegaraan di depan Sidang bersama DPR dan DPD, Jakarta, Selasa (16/8).
"Kita sudah sepatutnya bersyukur dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang tumbuh 4,91% pada triwulan I tahun 2016. Triwulan II juga mengalami pertumbuhan menjadi 5,8%," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I dan triwulan II ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang lain, serta juga lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara global.
Presiden menyatakan dibutuhkan upaya berlanjut untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat di tengah hubungan antarnegara yang bisa saling memengaruhi satu sama lain.
Upaya untuk menghadapi persaingan tersebut yaitu melalui percepatan pembangunan nasional secara merata hingga ke seluruh wilayah NKRI. Hal ini diupayakan untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta mengurangi kesenjangan sosial yang masih terjadi di wilayah Indonesia.
Permasalahan itulah, menurut Jokowi, yang masih menjadi salah satu masalah utama perekonomian Indonesia sejak Indonesia merdeka, yang hingga saat ini masih sangat sulit diatasi.
"Sejak Presiden RI pertama Soekarno telah bekerja keras untuk menampik hal-hal tersebut. Hingga saat ini pun kita masih harus menghadapi permasalahan tersebut," pungkasnya. (Amu)