JAKARTA, DDTCNews — Meski realisasi penerimaan bea masuk bulanan cukup fluktuatif, Ditjen Bea dan Cukai mengaku optimistis mampu menggenjot penerimaan di semester kedua ini lantaran pergerakan ekonomi diproyeksikan tumbuh meningkat.
Kepala Subdirektorat Penerimaan Ruddy Rahmaddi mengatakan sedikitnya ada 3 fator yang mempengaruhi penerimaan, yaitu pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kepatuhan.
“Saat ini penerimaan cukai lebih stabil polanya dibandingkan dengan bea masuk,” katanya dalam rapat koordinasi bea dan cukai 2016, Selasa (2/8).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan dan Penerimaan Strategis Sugeng Apriyanto menuturkan pentingnya suatu terobosan di tengah situasi ekonomi global yang melesu dan harga komoditas nasional yang melemah seperti saat ini.
“Perlu perubahan paradigma dari ‘memetik buah’ menjadi ‘menanam pohon’. Menanam pohon lebih membutuhkan usaha dan kemampuan ketimbang sekedar memetik buah,” jelasnya seperti dikutip laman resmi Ditjen Bea dan Cukai.
Meski kinerja logistik Indonesia tengah menurun, namun beberapa indikator kinerja internal Ditjen Bea dan Cukai seperti kompetensi pegawai, pemberian pelayanan, dan pengawasan menunjukkan peningkatan.
Dia menambahkan Ditjen Bea dan Cukai akan mengaplikasikan peran revenue collection, community protection, dan trade facilitationuntuk mengupayakan efisiensi dwelling time, menaikkan daya saing ekonomi nasional, dan menyukseskan program Indonesia single risk management (ISRM).
Sementara, di sektor kelautan Ditjen Bea dan Cukai akan segera merevitalisasi sistem pengawasan berbagai aktivitas kelauatan guna menjaga dan menegakkan kedaulatan kemaritiman Indonesia.
Sebagai informasi, aktivitas ekspor dan impor di semester I/2016 menurun masing-masing 3,9% dan 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2015 lalu. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.