Ilustrasi. Calon pembeli didampingi tenaga penjual melihat motor listrik yang di jual di showroom motor listrik Tangkas Ciater, Tangerang Selatan, Banten, Senin (6/3/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Anggaran (DJA) akan menyiapkan dana senilai Rp1,75 triliun pada tahun ini untuk mendukung pemberian subsidi sepeda motor listrik.
Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan pada saat ini, anggaran subsidi sepeda motor listrik masih belum tercantum dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian. Meski demikian, anggaran subsidi tetap akan disiapkan.
"Itu pasti nanti akan ada tambahan dari anggaran bendahara umum negara (BUN). Kalau Bapak Presiden mengatakan ini ya kita akan carikan anggaran yang bisa kita kemudian pindahkan ke K/L," ujar Isa, Selasa (7/3/2023).
Isa mengatakan dana untuk mendukung pemberian subsidi motor listrik pasti tersedia. Hingga Januari 2023, pemerintah masih memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan subsidi.
Namun, penyediaan anggaran subsidi sepeda motor listrik akan dilaksanakan secara hati-hati. "Kita tidak boleh menyediakan dana tanpa ada anggaran. Anggaran itu harus kita lihat di BUN ada enggak? Jadi, Insyaallah nanti kita akan bisa siapkan," ujar Isa.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan subsidi senilai Rp7 juta per unit atas pembelian sepeda motor listrik atau sepeda motor konversi. Kebijakan ini berlaku mulai 20 Maret 2023.
Subsidi diberikan atas pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru diproduksi di dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal sebesar 40%. Produsen tidak boleh meningkatkan harga jual pada masa pemberian subsidi.
Selanjutnya, subsidi juga diberikan atas 50.000 sepeda motor konvensional yang dikonversi menjadi sepeda motor listrik. Subsidi ini diutamakan bagi pelaku UMKM, termasuk di antaranya pelanggan listrik 450 VA hingga 900 VA. (kaw)