LAYANAN KEPABEANAN

Jadi Korban Penipuan Bidang Bea Cukai, Warga Perlu Segera Lapor Polisi

Redaksi DDTCNews
Selasa, 18 Oktober 2022 | 13.30 WIB
Jadi Korban Penipuan Bidang Bea Cukai, Warga Perlu Segera Lapor Polisi

Poster peringatan DJBC tentang penipuan yang mengatasnamakan petugas.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap modus penipuan bidang kepabeanan dan cukai yang mengatasnamakan petugas. 

Namun, jika tindak penipuan telanjur terjadi maka masyarakat yang menjadi korban diminta segera melaporkan kasusnya kepada pihak kepolisian. Melalui akun @bravobeacukai di Twitter, DJBC menjelaskan bahwa laporan tersebut perlu segera ditindaklanjuti agar kerugian bisa diminimalisir dan kejadian serupa tidak terulang. 

"Terkait penipuan kami sarankan untuk segera menghubungi Kepolisian RI ya, agar segera diproses oleh pihak berwenang," cuit DJBC, dikutip Selasa (18/10/2022). 

Belum lama ini DJBC juga mengungkapkan bahwa laporan penipuan yang dialami masyarakat dengan modus mengatasnamakan petugas makin banyak. Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Hatta Wardhana mengatakan institusinya masih menerima 759 pengaduan penipuan yang mengatasnamakan petugas DJBC hingga Agustus 2022. Baca juga Penipuan Atas Nama DJBC Marak, Modus Ini Paling Banyak Dilaporkan.

Merespons fenomena ini, DJBC akan menggencarkan sosialisasi mengenai modus penipuan di seluruh unit vertikal DJBC.

"Kami akan menggalakkan sosialisasi tugas dan fungsi DJBC dalam rangkaian belanja online, serta pemberian tips dalam belanja online agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan DJBC," kata Hatta. 

Hatta menuturkan penipuan kerap terjadi lantaran masyarakat belum memahami tugas dan fungsi DJBC, serta ketentuan kepabeanan. Modus yang paling banyak dilaporkan, yaitu penipuan berkedok sebagai online shop yang menyasar pembeli barang secara online, baik pembelian dari luar negeri maupun dalam negeri.

Dia menjelaskan pelaku penipuan umumnya berkedok sebagai toko online dan menjual barang dengan harga di bawah pasaran. Setelah transaksi, biasanya pelaku akan meminta uang tambahan dengan alasan barang tersebut ditahan DJBC.

Selain itu, calon korban biasanya diancam penipu yang mengaku petugas DJBC dan diperintahkan untuk segera mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi. Padahal, pembayaran bea masuk dan PDRI pun menggunakan kode billing sehingga tidak ada transfer ke rekening pribadi. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.