PER-13/BC/2021

Daftar IMEI untuk Gawai Dipungut Biaya? Simak Penjelasan Bea Cukai

Redaksi DDTCNews
Selasa, 11 Oktober 2022 | 17.00 WIB
Daftar IMEI untuk Gawai Dipungut Biaya? Simak Penjelasan Bea Cukai

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Gawai atau gadget yang dibawa dari luar negeri sebagai barang bawaan perlu dilakukan pendaftaran atas international mobile equipment identity (IMEI)-nya. 

Pendaftaran IMEI dilakukan dengan cara mengisi dan menyampaikan formulir permohonan secara elektronik kepada Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) melalui laman beacukai.go.id atau melalui aplikasi Mobile Beacukai. Nah, apakah pendaftaran IMEI dipungut biaya?

"Tidak ada [pungutan biaya]. Namun, ada kewajiban kepabeanan untuk impor HKT (handphone, komputer genggam, tablet) berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus dipenuhi," ujar DJBC melalui saluran media sosial resminya, @bravobeacukai, Selasa (11/10/2022). 

Ketentuan mengenai bea masuk dan PDRI diatur dalam Peraturan Dirjen Bea Cukai PER-13/BC/2021. Beleid tersebut mengatur pungutan bea masuk dan PDRI yang perlu dibayarkan saat mendaftarkan IMEI atas HKT sebagai barang bawaan penumpang, di antaranya adalah bea masuk 10% dari nilai pabean, PPN 11% dari nilai impor, dan PPh Pasal 22 impor. 

Lebih terperinci lagi, PPh Pasal 22 impor dihitung sebesar 10% dari nilai impor apabila penumpang atau awak sarana pengangkut memiliki NPWP, atau 20% dari nilai impor apabila penumpang atau awak maskapai tidak memiliki NPWP. 

DDTCNews sempat mengulas mengenai perhitungan bea masuk dan PDRI ini dengan mengambil contoh pembelian gawai iPhone 14 dari luar negeri. Baca artikel Beli iPhone 14 di Luar Negeri? Ini Cara Hitung Pajak dan Bea Masuknya.

Sebagai informasi, pendaftaran IMEI dilakukan pada saat kedatangan sebelum keluar terminal bandara atau paling lama 5 hari sejak selesai karantina, apabila dilakukan karantina. 

Jika penumpang telah keluar terminal bandara dan tidak menjalani karantina, pendaftaran IMEI masih bisa dilayani paling lambat 60 hari setelah kedarangan dengan konsekuensi tidak memperoleh fasilitas pembebasan bea masuk. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
khadafi
baru saja
user-comment-photo-profile
khadafi
baru saja
siapa suruh beli hp ilegal. toh disitu kan tertulis perpu tentang barang impor bgaimana, yaa kalo gamau di blok imei nya yaa beli hp yang resmi sudah terjamin terdaftar di indo imei nya. Jangan tergiur harga murah dengan iming iming imei aman, yoo kalo anda termakan omongan oknum dengan mengatas namakan pemerintah bisa unblock imei dengan harga miring yaa itu kebodohan anda sendiri, sudah tau oknum masih saja di pakai jasa nya. apa susahnya mendaftarkan imei dengan membayar pajak lebih ke bea cukai daripada membayar oknum dengan harga miring. mau bagaimanapun barang ilegal di berantas yaa akan tetap lolos juga, semua balik lagi ke masing masing orangnya, sudah tau ilegal masih saja di beli, giliran imei di blok menyalahkan pemerintah. tolong jadi masyarakat yang cerdas sedikit. sekian terimakasih
user-comment-photo-profile
khadafi
baru saja
siapa suruh beli hp ilegal, toh kan disitu tertulis perpu tentang barang impor gimana. ya kalo gamau di blok imei nya yaa beli hp yang resmi sudah terjamin terdaftar di indo. jangan tergiur harga murah dengan iming iming imei aman. yoo kalo anda termakan omongan oknum dengan mengatas namakan pemerintah bisa unblock imei yaa itu kebodohan anda sendiri, sudah tau oknum masih saja di pakai jasa nya. mau gimana pun barang ilegal di berantas yaa akan tetep lolos juga. semua balik lagi ke masing masing orang. tolong jadi masyarakat yang cerdas sedikit. sekian terimakasih
user-comment-photo-profile
ngah adi parta
baru saja
bener gak membantu ... di satu sisi hp bekas black market di jual bebas .. dan ini pemerintah se enak ne main block emei he he seharus ne kalo mau uang masuk negara di buatkan juga situs resmi buat hp luar yg di beli bekas di dalam negri he he kalian ngangap kami ladang susu perah yg bisa di perah truuus dan aneh ada beberapa uknum yg bisa unlock emei dengan biayaya yg pasti masuk katong bukan masuk ke kas negara ajing gak tu .. di balik kebijakan kalian gak mikir selusi cuma bisa buat masalah aja .. kalau emang tegas penjual yg kalian tankapin jangan udah tau barang gak bener kalian kasi jual dengan janji2 aman .. aneh gak tu di mana kalian kami gaji buat ayomin msyarakat kalain itu membebani kami .. moga ajak ini nyampe ke telinga kalian dan kalian bisa renung kan