Gedung Kementerian Keuangan.
JAKARTA, DDTCNews - Volume pemesanan sukuk ritel seri SR015 pada masa penawaran 20 Agustus 2021 hingga 15 September 2021 tercatat mencapai Rp27 triliun.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan angka tersebut menjadi penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel melalui platform e-SBN.
"Besarnya minat investor pada SR015 di tengah kondisi ketidakpastian karena pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa instrumen yang diterbitkan pemerintah menjadi pilihan investasi yang tepat karena sifatnya yang aman dan likuid," tulis DJPPR dalam keterangan resminya, Senin (20/9/2021).
Secara lebih terperinci, SR015 telah dipesan oleh 49.027 investor dengan total investor baru sejumlah 14.590 investor. Volume pemesanan dari investor baru tercatat mencapai RP6,04 triliun.
Lebih lanjut, 36,62% atau 17.953 orang investor yang membeli SR015 adalah investor milenial. Nominal pembelian dari investor milenial tercatat mencapai Rp5,51% atau 17,95% dari total penjualan SR015.
Adapun jumlah investor generasi Z tercatat mencapai 565 investor dengan nominal pembelian sebesar Rp250,72 miliar tau 0,93% dari total penjualan SR015.
Setelmen dari SR015 akan dilaksanakan pada 22 September 2021 dan dicatatkan di BEI pada 23 September 2021. Perdagangan SR015 di pasar sekunder baru bisa dilaksanakan pada 11 Desember 2021 mengingat SR015 memiliki minimum holding period sampai dengan 3 periode imbalan.
Perlu diketahui, saat ini tarif PPh final yang dikenakan atas bunga SBN yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri telah diturunkan dari yang dahulu sebesar 15% menjadi 10%.
Tarif terbaru PPh bunga obligasi ini ditetapkan melalui PP 9/2021 dan telah berlaku sejak 30 Agustus 2021. (sap)