Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai. (foto: beacukai.go.id)
JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Bea dan Cukai Askolani meminta jajarannya terus berinovasi dan membuat terobosan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19.
Askolani mengatakan DJBC memiliki peran penting dalam memperbaiki iklim investasi, terutama dari efisiensi logistik. Apalagi, presiden telah menerbitkan Instruksi Presiden No. 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
"Kita harus selalu berinovasi dan berusaha memberikan terobosan-terobosan demi pemilihan ekonomi nasional. Teman-teman juga harus melaksanakan peran sebagai revenue collector dan community protector secara seimbang," katanya, dikutip Senin (29/3/2021).
Askolani menuturkan peningkatan efisiensi logistik makin terlihat dengan implementasi Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE) di beberapa pelabuhan di Indonesia. Misal, dari sisi durasi bongkar-muat peti kemas (dwelling time) dan ongkos logistiknya.
Pekan lalu, Askolani meninjau proses pemeriksaan bersama antara Bea Cukai dan Badan Karantina di Pelabuhan Tanjung Emas sebagai implementasi dari Single Submission (SSM). Bea Cukai Tanjung Emas telah melaksanakan mandatori SSM dan pemeriksaan bersama sejak September 2020.
SSM dan pemeriksaan bersama di Pelabuhan Tanjung Emas telah diikuti puluhan pengguna jasa yang terdaftar, importir, dan perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK). Terobosan itu membuat proses pemeriksaan makin cepat dan biaya parkir kontainer lebih murah.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin menambahkan implementasi SSM dan joint inspection telah berjalan dengan baik, melalui kolaborasi bersama dengan seluruh pemangku kepentingan di wilayah Pelabuhan Tanjung Emas.
Menurutnya, pelayanan Bea Cukai sudah lebih cepat dan pengguna jasa tidak perlu lagi membongkar kontainer berkali-kali untuk menjalani pemeriksaan.
"Tujuan utamanya tak lain sebagai inovasi untuk mempercepat proses bisnis di pelabuhan serta bukti nyata kontribusi Bea Cukai Tanjung Emas dalam pemulihan ekonomi nasional," ujarnya. (rig)