Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.Â
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menyelenggarakan virtual gathering bersama World Customs Organization (WCO) untuk memperingati International Customs Day (ICD) 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menghadiri acara itu menyinggung pentingnya kelancaran distribusi vaksin Covid-19 yang harus melewati prosedur ekspor-impor. Dia meminta Bea Cukai antarnegara saling bekerja sama agar masyarakat dunia bisa segera memperoleh vaksin.
"Fasilitas yang diberikan di bidang medis, dalam hal ini vaksin, perlu dipersiapkan dengan baik oleh Bea Cukai dan lembaga lain yang terlibat agar bisa terwujud distribusi vaksin terbesar dan tercepat di dunia yang pernah ada," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021).
Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia telah merilis berbagai fasilitas fiskal dan prosedural demi memperlancar importasi vaksin dan bahan bakunya. Menurutnya, vaksinasi menjadi langkah penting untuk menangani Covid-19 yang terjadi saat ini.
Fasilitas untuk impor vaksin tersebut adalah pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Selain itu, proses impor vaksin juga memperoleh pelayanan rush handling agar bisa lebih cepat keluar dari pelabuhan.
Secara umum, Indonesia juga telah meluncurkan Ekosistem Logistik Nasional untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, sederhana, terjangkau, dan transparan. Pada ekosistem ini, alur informasi dan dokumen dalam kegiatan ekspor atau impor di pelabuhan telah terintegrasi. Dengan demikian, datanya bisa langsung diakses beberapa institusi sekaligus.
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi yang juga Wakil Ketua WCO regional Asia Pasifik menambahkan pertemuan kali ini memang membahas upaya administrasi kepabeanan untuk mempercepat penyelesaian krisis akibat pandemi Covid-19.
Bea Cukai akan saling mengamankan rantai pasokan global, memperkuat kolaborasi, memanfaatkan teknologi, dan penempatan SDM sebagai pusat dari proses transformasi. Pada masa pandemi, dia menilai peran Bea Cukai semakin krusial karena menyangkut percepatan pembebasan barang untuk penanganan Covid-19, seperti obat-obatan dan vaksin.
"Keberhasilan operasi kepabeanan saat ini terletak pada penerapan proses digital clearance dan manajemen risiko yang efisien," ujarnya.
Harapan serupa juga disampaikan Sekretaris Jenderal WCO Kunio Mikuriya. Dia meminta semua institusi Bea Cukai saling membantu dalam menghadapi masa sulit di tengah pandemi.
"Saya yakin Bea Cukai mampu memberikan kontribusi dalam proses pemulihan dengan meningkatkan kolaborasi dengan aparat penegak hukum lainnya serta para pengguna jasa untuk saling bekerja sama," katanya.
Dalam acara ini, berbagai nota kesepahaman (MoU) juga diteken, misalnya MoU antara WCO dan DJBC tentang Penetapan Balai Laboratorium Bea Cukai sebagai WCO Regional Customs Laboratory. Ada pula,oU antara WCO dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) tentang penetapan Pusdiklat Bea Cukai sebagai WCO Regional Training Center. (kaw)