Petugas Bea dan Cukai Denpasar, TNI Angkatan Laut dan Ditpolairud Polda Bali mengikuti apel sebelum melakukan patroli laut bersama di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (11/11/2020). Realisasi penerimaan Kanwil Bea dan Cukai Bali, NTB, dan NTT sampai dengan November 2020 mencapai Rp619,4 miliar, melampaui target ahun ini Rp590,8 miliar. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp)
DENPASAR, DDTCNews - Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah memenuhi target yang ditetapkan tahun ini.
Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Bali, NTB dan NTT Hendra Prasmono mengatakan realisasi penerimaan sampai dengan November 2020 mencapai Rp619,4 miliar. Jumlah tersebut melampaui target yang diemban Kanwil pada tahun ini sebesar Rp590,8 miliar.
"Penerimaan ini diperoleh dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Ngurah Rai dan KPPBC Denpasar," katanya di Denpasar, seperti dikutip Kamis (3/12/2020).
Hendra menuturkan capaian penerimaan tahun ini melanjutkan tren positif setoran bea dan cukai di wilayah Bali yang selalu memenuhi target. Ada tren dalam 3 tahun terakhir penerimaan kepabeanan dan cukai tidak hanya mampu memenuhi target, tetapi juga nominal penerimaan.
Pada 2018 setoran yang dihimpun Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT mencapai Rp651 miliar. Angkanya naik menjadi Rp806 miliar pada 2019. Sementara itu, tahun ini, pandemi Covid-19 membuat pemerintah melakukan penyesuaian target dan masih bisa dicapai dengan surplus.
Hendra menyebutkan salah satu strategi yang dilakukan Kanwil pada masa pandemi adalah mengalihkan proses bisnis pengawasan barang di bandara yang sepi karena pandemi menjadi peningkatan pelayanan kepada pelaku usaha.
Otoritas DJBC di Pulau Dewata meningkatkan kegiatan menjadi fasilitator perdagangan dan mendorong pelaku usaha menjadi legal. Dengan demikian, masih ada tambahan penerimaan kepabeanan dan cukai dari pelaku usaha di Bali.
Capaian tersebut kemudian diapresiasi Komisi XI DPR RI. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengatakan kinerja Kanwil DJBC Bali, NTB, NTT patut diapresiasi karena pada situasi pandemi masih bisa menjaga tren penerimaan yang selalu melebihi target.
“Saya kira ini sesuatu yang perlu kita apresiasi, karena hampir seluruh daerah yang didatangi tak mencapai target. Mungkin satu-satunya yang bisa surplus hanya Kanwil Bali," ungkap Amir di laman resmi DPR RI. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.