Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Rapat tersebut terkait penyampaian dan pengesahan RAPBN 2021 dan RKP Tahun 2021. ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi pembiayaan utang sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp421,5 triliun atau naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp181,2 triliun.
Sri Mulyani mengatakan kenaikan pembiayaan utang ini tidak terlepas dari pelebaran defisit fiskal yang dilakukan demi menyokong perekonomian yang tertekan akibat pandemi Covid-19.
"Pembiayaan utang akan tetap kami lakukan dengan hati-hati untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan terhadap pasar terjaga," kata Sri Mulyani dalam penyampaian Laporan Semester I APBN 2020 kepada Banggar DPR RI, Kamis (9/7/2020).
Untuk diketahui, Peraturan Presiden No. 72/2020 menetapkan defisit anggaran APBN 2020 mencapai 6,34% dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun. Sepanjang semester I/2020, defisit anggaran sudah Rp257,8 triliun atau 1,57% dari PDB.
Untuk menutup defisit anggaran tersebut, pemerintah merealisasikan pembiayaan anggaran sebesar Rp416,2 yang terdiri atas pembiayaan utang Rp421,5 triliun, pembiayaan investasi -Rp6 triliun, pemberian pinjaman Rp900 miliar, kewajiban penjaminan -Rp400 miliar dan pembiayaan lainnya sebesar Rp200 miliar.
Pemerintah akan melanjutkan pemenuhan pembiayaan anggaran, termasuk dari utang. Pada paruh kedua tahun ini, pembiayaan anggaran ditargetkan sebesar Rp622,6 triliun sehingga total pembiayaan anggaran tahun ini mencapai Rp1038,7 triliun.
Di sisi lain, pemerintah berkomitmen mencairkan pembiayaan investasi baik dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN) maupun dalam bentuk investasi pemerintah kepada BUMN hingga investasi pada badan layanan umum (BLU).
Secara total, pembiayaan investasi pada semester II/2020 ditargetkan mencapai Rp251,1 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pembiayaan investasi pada semester I/2020 yang sebesar Rp251,1 triliun. (rig)