Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah mengklaim telah melakukan transfer dana sebesar Rp596,7 miliar kepada penerima kartu prakerja gelombang pertama.
Direktur Kemitraan dan Komunikasi Badan Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan dana tersebut diberikan kepada 168.111 peserta yang lolos gelombang pertama. Masing-masing peserta mendapatkan uang Rp3,55 juta.
“Sudah 100% dikirimkan ke virtual account atas nama peserta. Tapi hanya Rp1 juta yang bisa dibelanjakan untuk pelatihan sekarang,” katanya melalui konferensi video, Kamis (23/4/2020).
Panji mengatakan peserta dapat membelanjakan Rp1 juta melalui delapan platform digital, seperti Ruang Guru, Tokopedia, dan Bukalapak. Peserta juga bebas memilih jenis pelatihan yang diinginkannya.
Uang program prakerja telah ditransfer sejak Rabu malam hingga Kamis. Panji menyebut sisa dana insentif sebesar Rp600.000 per bulan selama 4 bulan dan Rp150 ribu untuk setiap survei sebanyak 3 kali baru bisa dimanfaatkan setelah pelatihannya rampung.
Pemerintah, lanjut Panji, akan terus memantau jenis pelatihan yang dipilih peserta. Dalam prosesnya, uang pelatihan senilai Rp1 juta per peserta akan dibayarkan platform kepada lembaga pelatihan yang dipilih para peserta.
“Uangnya dibayarkan ke lembaga pelatihan melalui platform. Jadi ini antara platform dan lembaga pelatihan,” jelasnya.
Kartu prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Pemerintah menganggarkan dana Rp20 triliun untuk biaya pelatihan dan insentif bagi 5,6 juta penerima kartu prakerja.
Peserta akan mendapat insentif sebesar Rp3,55 juta, terdiri dari biaya pelatihan Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600.000 per bulan selama 4 bulan, dan insentif Rp150.000 setelah mengisi survei sebanyak 3 kali. (rig)