Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah akan mengalokasikan dana desa hingga Rp24 triliun untuk membantu masyarakat yang belum mendapat bantuan sosial seperti program keluarga harapan maupun kartu sembako.
Nanti, pemerintah memprioritaskan penyaluran bantuan sosial dari dana desa tersebut pada daerah yang telah terdampak virus Corona, yaitu pulau Jawa. Namun, penyaluran bantuan sosial juga akan diperluas hingga ke daerah lainnya.
Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti mengatakan setidaknya ada 5,5 juta keluarga yang tidak masuk dalam program keluarga harapan dan kartu sembako, sehingga perlu mendapat bantuan dalam menghadapi virus Corona.
“Dana desa yang tadinya digunakan untuk cashforward dan pemberdayaan masyarakat, akan ada satu menu baru yakni BLT atau bansos yang diberikan kepada desa,” katanya melalui konferensi video, Rabu (8/4/2020).
Jika tidak ada aral melintang, lanjut Askolani, program bantuan dari dana desa itu akan dirilis April 2020. Penerima bantuan sosial ini akan mendapatkan Rp600.000/bulan untuk setiap kepala keluarga selama tiga bulan.
Saat ini, pemerintah tengah melakukan pendataan. Nanti, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan menerjunkan relawan untuk memastikan keluarga penerima bantuan sosial benar-benar laik.
Relawan tersebut akan mendapatkan bekal dana dari Kementerian Sosial. Tidak ketinggalan, Kementerian Desa juga akan melibatkan pemerintah daerah agar bisa mendapat gambaran penerima bantuan secara utuh.
"Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat di desa bisa dapatkan suatu bantuan yang kurang lebih setara dengan yang diterima masyarakat yang mendapatkan bantuan melalui jalur lain (PKH dan kartu sembako)," ujarnya. (rig)