JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengumumkan akan memberikan diskon 30% pada tiket pesawat menuju dan dari 10 destinasi wisata tertentu di Indonesia. Diskon itu berlaku selama 3 bulan, yakni Maret hingga Mei 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp298,5 miliar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Alokasi untuk pemberian insentif kepada maskapai dan biro perjalanan yang melayani turis asing senilai Rp98,5 miliar.
"Airlines dapat memberikan dukungan diskon ini dan insentif pemerintah bersifat on top. Jadi kalau airlines memberikan diskon, ini yang diberikan pemerintah adalah tambahan diskon," katanya di Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Dengan insentif tersebut, Airlangga berharap tarif tiket dan harga paket perjalanan yang dibayarkan wisatawan asing bisa lebih murah. Selain itu, pemerintah juga berusaha mendatangkan turis asing dengan menganggarkan dana tambahan promosi Rp103 miliar, kegiatan turisme Rp25 miliar, dan membayar influencer Rp72 miliar.
Pada wisatawan domestik, pemerintah menyiapkan dana insentif Rp443,39 miliar dalam bentuk diskon 30% dari harga tiket untuk 25% bangku per pesawat. Pada pesawat besar seperti Boeing 727, 25% itu kira-kira setara dengan 45 kursi.
Program diskon tiket pesawat itu berlaku untuk sepuluh destinasi wisata, meliputi semua kabupaten yang mengelilingi Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menambahkan sektor pariwisata harus segera dipulihkan karena menyangkut lebih dari 13 juta pekerja. Menurutnya, pemerintah akan menggencarkan promosi pariwisata Indonesia ke negara-negara selain China.
Melalui insentif tersebut, Wishnutama berharap bisa mendatangkan turis asing sebanyak 736 ribu. Ia menargetkan para wisatawan itu membelanjakan setidaknya US$ 1700 per kunjungannya di Indonesia, sehingga bisa dampak pada pemulihan ekonomi.
"Dari 736 ribu yang kita targetkan, itu kira-kira dapat menghasilkan devisa sebesar Rp13 triliun," katanya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.