KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kemenkeu Akan Evaluasi Bank Himbara yang Minta Suntikan Dana Tambahan

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 10 November 2025 | 09.00 WIB
Kemenkeu Akan Evaluasi Bank Himbara yang Minta Suntikan Dana Tambahan
<p>Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Febrio Kacaribu.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai bank Himbara cukup kencang menyalurkan penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun dalam bentuk kredit kepada nasabah.

Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan Bank Mandiri dan BRI sudah menyalurkan Rp55 triliun atau 100% dana pemerintah, dan bahkan meminta tambahan suntikan dana lagi. Namun, Kemenkeu perlu mengevaluasi pelaksanaan kebijakan tersebut terlebih dahulu.

"Lihat Mandiri dan BRI kencang juga nih, sudah langsung 100% [penyalurannya], dan mereka sudah minta lagi. Nah, kita bilang ya kita evaluasi deh," ujarnya dalam acara Tahun 2026, Tahun Ekspansi, dikutip pada Senin (10/11/2025).

Febrio menyampaikan kedua bank pelat merah tersebut mampu menyalurkan kredit dalam waktu singkat lantaran terjadi penurunan cost of fund. Sebelum pemerintah menginjeksi dana Rp200 triliun, cost of fund di perbankan cenderung tinggi.

Hal tersebut dialami oleh bank-bank yang memiliki kinerja penyaluran kredit yang baik. Jadi meski penyaluran kreditnya lancar, biaya dana mereka tetap tinggi. Menurutnya, penempatan dana Rp200 triliun ke bank Himbara justru berperan menurunkan cost of fund.

"Kita secara tidak langsung dengan meletakkan Rp200 triliun dengan bunga 3,8%, langsung mengalahkan banyak sekali special rate sehingga perbankan khususnya yang credit performance-nya bagus punya ruang lebih banyak. Jadi tidak heran kalau Mandiri dan BRI bisa langsung menyalurkan, karena murah sekali 3,8% cost-nya dibandingkan dengan banyak special rate yang mereka punya," papar Febrio.

Lebih lanjut, Febrio pun melaporkan realisasi penyaluran melalui kredit oleh himbara sudah mencapai Rp167,6 triliun hingga 22 Oktober 2025. Untuk penyalurannya, Mandiri dan BRI sudah mencapai 100%.

Kemudian, BNI telah menyalurkan senilai Rp37,4 triliun atau 68%, sedangkan BSI 9,9 triliun atau 99%. Sementara BTN baru menyalurkan dana dalam bentuk kredit senilai Rp10,3 triliun atau 41% dari target.

"Dana Rp200 triliun, ini perbankan mengklaim sudah menyalurkan paling tidak 84%-nya. Nah, per tanggal 22 Oktober ini sudah [terealisasi] Rp167,6 triliun," tutup Febrio. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.