JAKARTA, DDTCNews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bantuan pangan beras sudah hampir sepenuhnya tersalur kepada penerima manfaat.
Dari target penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 365.000 ton, sebanyak 333.400 ton atau 91,2% sudah tersalur kepada para penerima manfaat.
"Jadi [dari] 365.000 ton, per hari ini sudah lebih dari 90% diguyur ke masyarakat. Masyarakat yang masuk kelompok desil 1 sampai 7, sekarang punya beras," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dikutip pada Rabu (20/8/2025).
Bila diperinci, Bapanas mencatat provinsi yang penyaluran bantuan pangan berasnya belum mencapai 50% antara lain Maluku Utara dengan realisasi penyaluran sebesar 37,85%; Papua Pegunungan 34,45%; Papua Tengah 5,85%; dan Papua Selatan 0,75%.
Rendahnya penyaluran bantuan pangan beras pada beberapa provinsi utamanya disebabkan oleh kendala geografis.
"Ke depan pemerintah bersama Bulog akan terus mengeskalasi, terutama ke wilayah-wilayah Indonesia Timur," ujar Arief.
Sebagai informasi, bantuan pangan beras disalurkan oleh pemerintah melalui Perum Bulog. Penyaluran beras oleh Perum Bulog dilaksanakan berdasarkan Surat Penugasan Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025.
Dalam surat tersebut, Bulog harus menyalurkan beras sebanyak 10 kilogram per penerima manfaat per bulan kepada 18,27 juta penerima manfaat. Bantuan pangan mulanya hendak disalurkan secara sekaligus untuk 2 bulan pada Juli.
Penerima bantuan pangan beras telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN). Anggaran yang dibutuhkan untuk bantuan pangan tersebut mencapai Rp4,9 triliun. (rig)