KEBIJAKAN PEMERINTAH

Airlangga Sebut Adopsi Standar OECD Jadi Cara Jitu Atasi Tarif AS

Aurora K. M. Simanjuntak
Sabtu, 17 Mei 2025 | 12.00 WIB
Airlangga  Sebut Adopsi Standar OECD Jadi Cara Jitu Atasi Tarif AS

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia terus berproses dalam melakukan aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation Development (OECD).

Airlangga menyampaikan Indonesia tengah bersiap mengadopsi standar OECD untuk diimplementasikan dalam kebijakan atau regulasi. Menurutnya, adopsi standar OECD ini penting salah satunya dalam membantu menyelesaikan permasalahan negosiasi soal tarif dengan Amerika Serikat.

"Kenapa standar OECD penting? Karena jadi benchmark dalam negosiasi dengan Amerika. Ternyata Amerika benchmark untuk [menerapkan kebijakan] tarif dan nontarif merujuk ke OECD," ujarnya dikutip pada Sabtu (17/5/2025).

Tidak hanya OECD, Airlangga juga berupaya menyelesaikan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Penyelesaian kesepakatan ini akan memperkuat posisi Indonesia, terlebih dalam bernegosiasi dengan AS.

"Sebetulnya dengan Indonesia menyelesaikan IEU-CEPA, maka itu juga sudah menyelesaikan sebagian persoalan dengan Amerika Serikat," imbuhnya.

Untuk saat ini, Airlangga mengungkapkan penyusunan initial memorandum sudah hampir rampung. Rencananya, dokumen tersebut akan diserahkan ke OECD saat Ministerial Meeting OECD 2025 di Paris pada 3-4 Juni 2025.

Setelah OECD melakukan peninjauan, barulah Indonesia bersiap-siap melakukan penyelarasan agar sesuai dengan standar OECD. Ia pun mengaku cukup puas dengan persiapan Indonesia selama proses penyusunan initial memorandum ini.

Initial memorandum adalah dokumen yang berisi penilaian mandiri yang dilakukan pemerintah atas kesesuaian regulasi-regulasi yang berlaku di Indonesia terhadap standar yang ditetapkan OECD. Dokumen itu menjadi acuan dalam proses aksesi menjadi anggota OECD.

"Kami cukup optimistis terkait dengan persiapan menuju Ministerial Meeting pada 3-4 Juni di Paris. Jadi dokumen ini kita serahkan, kemudian di-review, dari situ baru kita mulai proses alignment dengan standar OECD," tutup Airlangga. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.