PEREKONOMIAN INDONESIA

Januari Deflasi, Pemerintah Tetap Waspadai Lonjakan Inflasi Ramadhan

Dian Kurniati
Sabtu, 08 Februari 2025 | 09.30 WIB
Januari Deflasi, Pemerintah Tetap Waspadai Lonjakan Inflasi Ramadhan

Suasana pedagang dan warga memadati Pasar Kumbasari di Denpasar, Bali, Selasa (4/2/2025).Ā ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/Spt.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan tetap mewaspadai kenaikan laju inflasi meski terjadi deflasi pada Januari 2025.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan inflasi biasanya terjadi pada momentum bulan puasa. Menurutnya, pemerintah akan memberikan stimulus ekonomi untuk menahan laju inflasi pada tahun ini.

"Nanti tentu kalau pada bulan puasa kita akan memberikan, dari Kementerian Keuangan akan ada stimulus," katanya, dikutip pada Sabtu (8/2/2025).

Airlangga menilai deflasi yang terjadi pada Januari 2025 utamanya disebabkan oleh tarif listrik, tarif angkutan udara, dan tarif kereta api. Penurunan tarif listrik tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga.

Diskon tarif listrik diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 VA sampai 2200 VA hanya selama Januari-Februari 2025. Menurutnya, pemerintah tidak berencana memperpanjang periode pemberian insentif tersebut.

Sepanjang Januari 2025, tarif listrik mengalami deflasi sebesar 32,03% secara bulanan, serta memberikan andil terhadap deflasi 1,47%.Ā 

Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat terjadi deflasi pada Januari 2025 secara bulanan sebesar 0,76%. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi ini terjadi salah satunya karena didorong oleh kebijakan pemberian diskon tarif listrik.

Pada sepanjang 2025, pemerintah menargetkan inflasi akan berkisar pada 2,5% plus minus 1%. Salah satu stimulus yang disiapkan pada bulan puasa adalah diskon tiket pesawat, seperti yang diberikan ketika libur Natal dan tahun baru. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.