Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Ditjen Pajak (DJP) akan terus melaksanakan pelatihan mengenai pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (PSIAP) atau coretax administration system (CTAS) pada tahun depan.
Sri Mulyani mengatakan pagu indikaif dukungan manajemen Kemenkeu untuk program penerimaan negara mencapai Rp2,17 triliun pada 2025. Pagu ini akan digunakan untuk mendukung berbagai kebijakan penguatan penerimaan negara, termasuk pelatihan dan dukungan implementasi CTAS.
"Ini terutama karena akan terjadi pelatihan sangat masif di Direktorat Jenderal Pajak," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, dikutip pada Sabtu (15/6/2024).
Sri Mulyani mengatakan program dukungan manajemen bertujuan mewujudkan tata kelola yang efektif, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), serta pelaksanaan pengawasan internal. Terdapat 7 kegiatan utama dalam program dukungan manajemen ini, salah satunya pengelolaan organisasi dan SDM.
Pada pengelolaan organisasi dan SDM itulah, diagendakan pelatihan CTAS untuk pegawai DJP sejalan dengan implementasinya yang direncanakan mulai tahun ini.
"Dengan sistem ini yang akan mulai berjalan tahun ini dan tahun depan, ini membutuhkan banyak sekali persiapan internal," ujarnya.
CTAS telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) 40/2018 tentang Pembaruan Sistem Administrasi Perpajakan. Implementasi CTAS dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan 2024.
CTAS direncanakan bakal mengintegrasikan 21 proses bisnis utama DJP. Proses bisnis tersebut yakni pendaftaran, pengawasan kewilayahan atau ekstensifikasi, pengelolaan SPT, pembayaran, data pihak ketiga, exchange of information, penagihan, taxpayer account management, dan compliance risk management (CRM).
Selanjutnya, ada pemeriksaan, pemeriksaan bukper dan penyidikan, business intelligence, intelijen, document management system, data quality management, keberatan dan banding, non-keberatan, pengawasan, penilaian, layanan edukasi, dan knowledge management. (sap)