PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat Harga Cabai Melonjak 30 Persen Hanya Dalam Sebulan

Muhamad Wildan
Senin, 27 November 2023 | 10.23 WIB
BPS Catat Harga Cabai Melonjak 30 Persen Hanya Dalam Sebulan

Pantauan harga komoditas oleh BPS.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga cabai rawit dan cabai merah naik lebih dari 30% dalam waktu 1 bulan saja.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan rata-rata harga cabai rawit per pekan keempat November 2023 tercatat naik sebesar 35,29% dibandingkan dengan rata-rata harga pada Oktober 2023.

"Diikuti dengan cabai merah dengan perubahan rata-rata sebesar 33,91%, sementara bawang merah dan telur ayam ras mengalami perubahan harga sebesar 11,1% dan 0,16%," ujar Pudji, Senin (27/11/2023).

Rata-rata harga cabai rawit tercatat sudah mencapai Rp82.970 per kilogram. Harga cabai rawit tercatat naik di 322 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia. Selanjutnya, rata-rata harga cabai merah tercatat sudah mencapai Rp66.127 per kilogram, naik di 358 kabupaten/kota.

Adapun harga bawang merah tercatat naik di 315 kabupaten/kota dengan rata-rata harga per pekan keempat November 2023 mencapai Rp30.058 per kilogram.

Terakhir, rata-rata harga telur ayam ras per pekan keempat November 2023 mencapai Rp29.279 per kilogram. Ada 170 kabupaten/kota yang mencatatkan kenaikan harga telur ayam ras.

Untuk diketahui, inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food pada Oktober 2023 tercatat mencapai 5,54%, naik bila dibandingkan dengan inflasi volatile food pada September yang mencapai 3,62%. Inflasi volatile food pada Oktober 2023 disebabkan oleh kenaikan harga beras dan cabai.

Guna merespons laju inflasi volatile food tersebut, pemerintah mengaku akan mengupayakan stabilisasi pasokan komoditas strategis terutama beras. Selain itu, kebijakan operasi pasar, gelar pangan murah, dan intervensi harga terus dilakukan guna menjaga ekspektasi inflasi.

"APBN terus dioptimalkan sebagai shock absorber, terutama di tengah tekanan yang disebabkan fenomena El Nino saat ini. Pemerintah memberikan tambahan perlindungan sosial, antara lain dengan menambahkan bantuan beras hingga akhir tahun 2023 dan menggulirkan BLT El Nino untuk bulan November-Desember guna menjaga daya beli kelompok miskin dan rentan," kata Kepala BKF Febrio Kacaribu. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.