Kantor Bank Indonesia. (foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia menyebut angka inflasi yang kembali ke sasaran 3% ± 1% pada Juni 2023 ternyata lebih cepat dari perkiraan.
Pada bulan lalu, inflasi tahunan hanya sebesar 3,52% atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada Mei 2023 yang mencapai 4%.
"Ke depan, BI meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 3% ± 1% pada sisa tahun 2023," tulis BI dalam keterangan resmi, Selasa (4/7/2023).
Menurut BI, melambatnya inflasi pada Juni 2023 dipengaruhi inflasi inti yang turun dari 2,66% pada Mei 2023 menjadi 2,58% pada Juni 2023. Perlambatan inflasi inti dinilai sejalan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat pada rangkaian libur dan cuti bersama Iduladha.
Sementara itu, inflasi komponen volatile food pada Juni 2023 tercatat sebesar 1,2%, lebih rendah dibandingkan dengan bulan Mei 2023 sebesar 3,28%.
Menurut BI, terjaganya pasokan menyebabkan deflasi pada komoditas bawang merah dan minyak goreng. Adapun laju inflasi komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih tercatat melambat.
Kemudian, inflasi pada komponen administered prices tercatat mencapai 9,21%, lebih rendah dari Mei 2023 sebesar 9,52%. Perlambatan laju inflasi komponen administered prices disebabkan oleh penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada 1 Juni 2023.
Walau demikian, perlambatan laju inflasi tersebut tertahan oleh kenaikan tarif angkutan udara, rokok kretek filter, dan transmisi kenaikan tarif cukai tembakau. (rig)