Dirjen Pajak Suryo Utomo. (foto: video DJP)
JAKARTA, DDTCNews – Melalui program inklusi kesadaran pajak, Ditjen Pajak (DJP) ingin agar generasi muda – sebagai calon pelaku ekonomi masa depan – memiliki kesadaran tentang pentingnya peran pajak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan salah satu kegiatan yang masuk dalam program inklusi kesadaran pajak adalah Pajak Bertutur 2019. Kegiatan yang sudah dimulai sejak 2017 ini telah melibatkan 2.000 sekolah dan universitas serta 27.000 peserta didik.
“Pada 2019 ini, program inklusi kesadaran pajak lebih menitikberatkan perhatian pada peserta didik dan guru di tingkat pendidikan dasar dan menengah,” ujarnya melalui video Pajak Bertutur yang diunggah DJP dalam akun media sosialnya.
Secara umum, dia menjelaskan kegiatan inklusi kesadaran pajak dilakukan melalui integrasi materi kesadaran pajak dalam kurikulum, proses pembelajaran, penerbitan buku referensi, dan melalui kegiatan kemahasiswaan atau kesiswaan.
Program inklusi kesadaran pajak sudah dimulai sejak adanya MoU antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014. Selain itu, ada pula Mou antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada 2016.
Suryo berharap kegiatan edukasi terus bergulir menjadi sarana untuk mendorong peningkatan kepatuhan pajak sukarela dan membentuk generasi muda yang kelak menjadi warga negara yang patuh pajak.
“Generasi mendatang harus mempunyai budaya dan karakter berwawasan kebangsaan, yaitu cinta Tanah Air, bela negara, serta dengan penuh kesadaran mau dan taat membayar pajak sebagai salah satu kewajiban warga negara,” kata Suryo.
Pada tahun ini, DJP memberikan penghargaan kepada beberapa pihak yang memiliki peran dalam upaya untuk menumbuhkan kesadaran pajak. Managing Partner DDTC Darussalam menerima tiga penghargaan dalam kategori Tokoh Edukatif, Asosiasi Inspiratif, dan Media Inspiratif Program Inklusi Kesadaran Pajak. (kaw)