KEBIJAKAN CUKAI

Aprindo Beda Sikap dengan Gapmmi Soal Cukai Plastik

Redaksi DDTCNews
Sabtu, 13 Juli 2019 | 15.26 WIB
Aprindo Beda Sikap dengan Gapmmi Soal Cukai Plastik

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mendukung rencana pemerintah memungut cukai plastik sebesar Rp30.000 per kilogram (kg) atau Rp200 per lembar. Sikap ini berbeda dengan asosiasi usaha lain seperti GAPMMI.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan dukungan ini lantaran kebijakan cukai plastik itu sudah sesuai dengan semangat Aprindo untuk mengurangi sampah plastik dan juga meningkatkan pendapatan negara melalui cukai.

“Kami mendukung kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan cukai kantong plastik. Anggota Aprindo juga telah mengenakan bayaran Rp200 untuk selembar kantong plastik yang digunakan pembeli,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Roy mengatakan mengurangi plastik sekali pakai itu sudah sama dengan semangat Aprindo, yaitu untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, toko ritel milik anggota Aprindo juga telah menyediakan tas belanja yang bisa dipakai berulang-ulang.

Sikap Aprindo yang mendukung kebijakan cukai kantong plastik berbeda dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI). Asosiasi ini khawatir kebijakan cukai plastik dapat menurunkan daya beli masyarakat.

“Pengendalian sampah plastik akan lebih tepat jika disertai dengan edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Cukai kantong plastik kemungkinan akan mengurangi daya beli masyarakat kalau mekanisme penerapannya tidak tepat,” ujar Ketua Gapmmi Adhi Lukman.

Ia menambahkan penerapan cukai kantong plastik harus disertai edukasi kepada masyarakat tata kelola sampah. Apabila mekanismenya tidak bisa menjamin hal itu, maka hal tersebut justru akan merugikan konsumen serta menambah beban ekonomi.

“Prinsipnya kalau memang akan diterapkan, mekanismenya harus menjadi edukasi masyarakat agar secara sadar mau mengurangi plastik belanja dan lebih penting bagaimana masyarakat sadar tidak membuang sampah plastik sembarangan,” katanya. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.