JAKARTA, DDTCNews - Setoran pajak menopang sebagian besar pembiayaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya. Karena itu, diperlukan terobosan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi XI DPR RI M. Misbakhun dalam seminar bertema ’Membangun Kesadaran Pajak' yang digelar di kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan.
"Pajak adalah tulang punggung negara kita. Masyarakat harus paham betapa pajak memiliki peran penting dalam memperkokoh perekonomian dan pembangunan Indonesia,” katanya, Rabu (11/7).
Kesadaran akan pentingnya pajak ini yang menurutnya masih kurang. Hal itu dapat dilihat dari angka tax ratio yang tren selalu turun dalam beberapa tahun terakhir.
"Pertanyaan besarnya adalah kenapa sampai saat ini tax ratio kita cenderung menurun setiap baseline PDB (produk domestik bruto) kita naik? Tax ratio 11,6% adalah angka yang tentunya jauh dari harapan banyak pihak," ungkapnya.
Misbakhun menegaskan terobosan kebijakan harus dilakukan negara untuk mendongkrak kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak. Kendala teknis antarlembaga menurutnya selama ini menjadi satu persoalan yang menghambat penetrasi pajak ke setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
"Kita tidak punya satu single identification number yang bisa di pakai untuk semua kepentingan dan keperluan. Ini persoalan mendasar struktural yang harus dipecahkan. Karena problem negara jangan menghambat masyarakat dalam urusan pajak," tandasnya.
Misbakhun mengatakan diperlukan sinergi antarlembaga atau kementerian untuk memudahkan sistem dalam urusan perpajakan, sehingga apapun jenis identitas yang digunakan WNI dapat berfungsi dalam urusan perpajakan. Hal ini yang menurutnya harus menjadi kepentingan bersama seluruh pemangku kebijakan.
"National interest kita tidak boleh diganggu. Saya berdiri di sini bertujuan ingin membangun kesadaran bersama. Pajak itu adalah bagian dari penghidupan kita sampai mati. Ini adalah semua kesadaran bersama," jelas Misbakhun. (Amu)