JAKARTA, DDTCNews - Sejumlah target capaian ekonomi yang terpampang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 memang belum tercapai. Namun, roda ekonomi nasional diyakini berada di jalur yang tepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih dalam Diskusi publik bertajuk "Langkah Stategis Fiskal Moneter: Membangun Optimisme Ekonomi Indonesia". Salah satu target indikator makro tersebut adalah rasio pajak yang sebesar 16% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2019.
"Memang tidak semua target dalam RPJMN 2015-2019 tercapai. Itu memang belum sempurna tapi menuju arah yang lebih baik," katanya di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (5/6).
Salah satu capaian adalah angka inflasi yang terkendali di angka 3,5%. Kemudian angka defisit anggaran yang terus ditekan tiap tahunnya.
Lebih lanjut, ekonom Universitas Gadjah Mada itu menerangkan beberapa faktor yang menyebabkan rencana pemerintah tidak berjalan mulus. Salah satunya adalah perubahan drastis lanskap ekonomi global, terutama perubahan kebijakan dari Amerika Serikat (AS).
"Contoh faktor eksternal itu adalah volatilitas harga minyak dunia yang menyebabkan tekanan pada ekonomi domestik," terangnya.
Selain itu, perubahan drastis kebijakan ekonomi AS juga memberikan dampak signifikan. Tidak hanya pada Indonesia tapi juga memberikan dampak dalam skala global.
"Siapa yang menyangka jika AS yang menjadi pionir dalam liberalisasi perdagangan kini berubah menjadi proteksionis. Perkembangan internasional ini yang juga ikut mempengaruhi ekonomi nasional," tutupnya. (Amu)