BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews – Hingga akhir tahun lalu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp308,4 triliun atau 118,5% dari target yang dipatok dalam APBNP 2017 sebesar Rp260,2 triliun dengan pertumbuhan sebesar 17,7% dibanding tahun 2016.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi PNBP yang mengalami perbaikan itu didukung oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh peningkatan permintaan dan harga komoditas seperti harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan batu bara.
“Kenaikan harga minyak memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan penerimaan PPh Migas dan PNBP. Tapi, kami terus memantau dampak kenaikan ini terhadap besaran subsidi energi di dalam APBNP 2017 guna menjaga kesehatan instrumen itu,” ujarnya di Kementerian Keuangan Jakarta, Selasa (2/1).
Sementara itu dinamika ekonomi dan politik global juga telah mendorong kenaikan harga minyak dunia yang juga mempengaruhi pergerakan harga ICP atau minyak mentah sepanjang tahun 2017. Sementara lifting minyak dan gas diperkirakan juga sedikit di bawah dari angka yang dipatok dalam APBNP 2017.
Adapun realisasi sementara PNBP tahun 2017 sektor Sumber Daya Alam (SDA) yaitu Rp111 triliun atau 116% dari target Rp95,6 triliun dengan pertumbuhan 71%, capaian ini terdiri dari realisasi SDA Migas Rp82,4 triliun dari target Rp72,2 triliun dan Non Migas Rp28,6 triliun dari target Rp23,4 triliun.
Kemudian realisasi dari sektor Pendapatan Bagian Laba BUMN mencapai Rp43,9 triliun atau 107,1% dari target Rp41 triliun dengan pertumbuhan 18,2%. Lalu realisasi PNBP Lainnya mencapai Rp108,8 triliun atau 127,9% dari target Rp85,1 triliun dengan pertumbuhan minus 7,8%.
“Faktor lain seperti perbaikan laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbaikan layanan PNBP Kementerian atau Lembaga, serta penerimaan BLU yang meningkat karena perbaikan kinerja juga berkontribusi terhadap peningkatan PNBP,” paparnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menyatakan realisasi PNBP dari sektor Pendapatan BLU mencapai Rp44,7 triliun atau 116% dari target Rp38,5 triliun dengan pertumbuhan 6,6% dibanding realisasi tahun 2016. (Amu)
