Warga berjalan di St. Mark's Square yang tergenang banjir saat air pasang di Venesia, Italia, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri/aww/cfo
LONDON, DDTCNews - Lembaga survei OnePoll menyebutkan sebagian besar turis asal Inggris yang berbelanja di wilayah Eropa belum memanfaatkan fasilitas pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN)/tax refund.
Hasil survei OnePoll melakukan jajak pendapat perilaku wisatawan asal Inggris yang belanja di Uni Eropa pasca Brexit. Hasilnya, dari 2.000 orang responden sebanyak 67% tidak memanfaatkan fasilitas pengembalian PPN/VAT refund selama melancong di negara anggota Uni Eropa.
"Sebanyak 75% responden mengaku tidak menyadari bahwa mereka dapat mengeklaim pengembalian PPN atas pembelian barang selama perjalanan di Eropa," tulis laporan OnePoll dikutip pada Kamis (11/11/2021).
Menyikapi hasil survei tersebut, CEO aplikasi restitusi pajak Wevat, Raphael Chow, memaparkan nilai uang pajak yang bisa dihemat sangat besar saat turis Inggris tidak mengajukan klaim tax refund saat meninggalkan Eropa. Total nilai pajak yang bisa dihemat jika turis melakukan klaim mencapai €23 miliar per tahun.
Chow menyatakan ada faktor lain selain ketidaktahuan adanya fasilitas tax refund pasca Brexit yang menyebabkan turis tidak menggunakan kebijakan pengembalian pajak. Salah satunya adalah rumitnya administrasi pengembalian pajak di bandara.
Turis Inggris harus berhadapan dengan lebih dari 1 formulir pengembalian pajak yang diisi secara manual. Waktu pengurusan administrasi tersebut bisa berjalan hingga 2 jam lamanya.
"Faktor kerumitan klaim membuat turis memilih pergi, meskipun mereka bisa menghemat ratusan pound," ungkap Chow.
Hasil survei juga menemukan kesadaran pajak dan belanja dengan bebas pajak dimiliki oleh kalangan muda. Responden dengan usia 18 tahun hingga 24 tahun mengetahui adanya fasilitas tax refund setelah Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Sedangkan hanya 15% responden usia 45 tahun hingga 54 tahun yang mengetahui adanya kebijakan tax refund saat belanja di Uni Eropa.
"Laki-laki lebih mungkin melakukan klaim pengembalian PPN sebesar 24%, sementara itu, perempuan hanya 13% yang melakukan klaim pajak atas pembelian barang di Eropa," terang laporan OnePoll seperti dilansir leicestermercury.co.uk. (sap)