ESTONIA

Belajar dari Estonia, Negara yang Warganya Balapan Lapor Pajak

Redaksi DDTCNews
Rabu, 22 September 2021 | 16.00 WIB
Belajar dari Estonia, Negara yang Warganya Balapan Lapor Pajak

Ilustrasi.

TALLINN, DDTCNews – Siapa sangka, kecanggihan teknologi bisa membuat masyarakat berlomba-lomba menjadi yang tercepat dalam melaporkan pajak? Fenomena ini bisa ditemukan di Estonia, sebuah negara di Eropa Utara.

Estonia menjadi salah satu negara yang unggul di bidang teknologi. Kecanggihan ini memudahkan masyarakat mengakses layanan pemerintah, termasuk terkait perpajakan.

"Bisa dibilang Estonia adalah satu-satunya wilayah yang warganya ingin cepat-cepat melapor pajak. Kami sendiri berusaha untuk selalu proaktif terhadap setiap situasi yang dimiliki oleh warga," ungkap Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, dikutip computerweekly.com, Rabu (22/9/2021).

Lebih dari 97% dari proses pelaporan pajak di Estonia dilakukan secara daring. Mekanisme ini dilakukan dengan hanya menggunakan satu kartu identitas.

Keberadaan ID tidak hanya memudahkan masyarakat dalam melapor pajak. Negara yang terdiri dari 2.000 pulau itu juga menjalankan pemilihan umum (pemilu) secara online dengan ID setiap warga. 

Pemerintah juga bisa mengetahui lebih banyak informasi serta kebutuhan yang dimiliki warganya. Selain menjadi identitas, kartu identitas warga juga menjadi medium antara pemerintah dan masyarakat.

Kemudahan ini juga secara langsung menarik banyak minat pengusaha untuk melakukan aktivitas di sana. Bukan hanya pengusaha dalam negeri tetapi pengusaha di belahan dunia manapun. Menariknya, tidak ada kehadiran fisik melainkan hanya bisnisnya saja yang berjalan di Estonia.

Pengusaha yang memiliki bisnis di Estonia tapi tidak ada secara fisik juga akan mendapatkan ID dan berstatus sebagai e-Resident. Kepemilikan kartu identitas menjadikan pengusaha tetap menjalankan setiap kewajiban administrasi hingga kewajiban pajaknya secara online.

Tahun lalu, hadirnya pengusaha e-Resident berhasil menambah penerimaan pajak Estonia hingga 51 juta euro. Nilai ini naik dari penerimaan tahun lalu hingga 60%. (tradiva sandriana/sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.