Ilustrasi.
HELSINKI, DDTCNews – Pemerintah Finlandia menyebutkan harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan tajam selama periode musim panas 2021 dikarenakan adanya kenaikan beban pajak.
Wakil Presiden Neste Finlandia Katri Taskinen mengatakan komponen pajak menjadi salah satu penyumbang kenaikan harga BBM pada tahun ini. Beban pajak BBM meningkat sejak Juli 2021 guna mendukung perkembangan energi terbarukan.
"Kenaikan harga juga berasal dari kenaikan pajak karena menyumbang 60% dari harga jual BBM. Kenaikan pajak memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap harga," katanya, dikutip pada Jumat (30/7/2021).
Pada musim panas 2021, rata-rata harga bensin dengan oktan 95 bergerak pada rentang €1,6/liter atau setara Rp27.400 hingga €1,7 per liter. Di beberapa wilayah, harga jual bensin bahkan menyentuh €1,8 per liter.
Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti permintaan yang meningkat dan fluktuasi nilai kurs euro terhadap dolar AS. Pelemahan euro berimplikasi pada kenaikan harga karena pembelian BBM oleh perusahaan dilakukan dengan mata uang Negeri Paman Sam.
"Harga dipengaruhi oleh berbagai faktor ini. Bobotnya dapat berbeda-beda antara satu faktor dengan faktor lainnya," tutur Taskinen.
Kenaikan harga minyak mentah juga terjadi pada pasar internasional. Pada awal pandemi Covid-19 menerjang Eropa, harga minyak jatuh pada level US$15 per barel. Kini, harga merangkak naik mulai US$56 per barel pada awal 2021 hingga mencapai US$77 per barel pada Juli 2021.
"Harga minyak perlu lebih stabil agar ekonomi global bisa pulih setelah pandemi virus Corona," ujar Taskinen seperti dilansir yle.fi. (rig)