Ilustrasi
KIEV, DDTCNews – Pemerintah Ukraina dan parlemen tengah membahas opsi penerapan residen elektronik untuk menambah penerimaan pajak dalam jangka panjang.
Menteri Transformasi Digital Mykhailo Fedorov mengatakan RUU e-Residency tengah dibahas pemerintah bersama parlemen. Melalui RUU tersebut, pemerintah berharap tambahan penerimaan hingga US$1,5 juta per tahun atau setara dengan Rp21,7 miliar.
"Pembahasan RUU residen elektronik masih dibahas parlemen tapi tenaga kerja asing sudah dapat mengajukan permohonan secara gratis saat ini," katanya, dikutip pada Kamis (22/7/2021).
Hingga saat ini, lanjut Fedorov, sudah ada 2.500 orang asing yang mengajukan permohonan sebagai residen Ukraina secara elektronik. Sebagian besar pemohon berasal dari negara Asia seperti Pakistan dan India.
Menurutnya, hal tersebut terkait dengan desain kebijakan pemerintah tentang residen online yang menyasar kegiatan usaha di ranah digital seperti programmer, pengembang game online dan bisnis berbasis teknologi informasi. Ke depan, cakupan residen online berlaku juga untuk industri ekonomi kreatif lainnya seperti seniman, musisi dan desainer.
Saat ini, pintu permohonan e-residency Ukraina baru berlaku pada beberapa negara seperti Pakistan, Thailand, India, China dan Bangladesh. Untuk kawasan Eropa, e-residency ini berlaku untuk warga negara Jerman, Slovakia, Belarus, Moldova dan Polandia.
"RUU e-Residency memungkinan teknisi asing melakukan bisnis di Ukraina dengan mendaftar sebagai pengusaha swasta dan membayar PPh dengan tarif 5%," ujar Fedorov.
Upaya Ukraina ini ternyata mengikuti jejak pemerintah Estonia yang memperkenalkan residen pajak elektronik pada 2014. Hasil dari kebijakan tersebut mampu menghasilkan tambahan penerimaan pajak ke kas negara mencapai €63 juta dalam 7 tahun terakhir.
Nama tenar seperti Kanselir Jerman Angela Merkel dan pendiri Microsoft Bill Gates merupakan pemegang e-resident di Estonia. Pemerintah Ukraina berharap RUU e-Residency dapat sukses seperti yang dialami Estonia.
"e-Residency akan membantu negara dalam mendapatkan uang dan membawa industri teknologi lokal lebih dekat ke seluruh dunia," jelas Fedorov seperti dilansir kyivpost.com. (rig)