FILIPINA

Menarik Tidaknya VAT Refund Tergantung Efisiensi Proses Bisnis

Dian Kurniati
Sabtu, 22 Maret 2025 | 11.30 WIB
Menarik Tidaknya VAT Refund Tergantung Efisiensi Proses Bisnis

Ilustrasi.

MANILA, DDTCNews - Asosiasi Peritel Filipina (Philippine Retailers Association/PRA) menilai keberhasilan kebijakan restitusi pajak atau VAT refund untuk menarik wisatawan asing akan sangat tergantung pada efisiensi proses bisnis.

Presiden PRA Roberto Claudio mengatakan kebijakan VAT refund berpotensi menarik wisatawan asing yang berminat melakukan wisata belanja di Filipina. Pemberian fasilitas tersebut juga diyakini bakal meningkatkan transaksi di sektor ritel.

"Keberhasilan program ini akan bergantung pada efisiensi proses restitusi pajak dan tingkat kesadaran di antara wisatawan," katanya, dikutip pada Sabtu (22/3/2025).

Claudio mengatakan peritel sangat mendukung kebijakan VAT refund untuk wisatawan asing. Menilik penerapannya di negara lain, VAT refund dinilai ampuh meningkatkan kunjungan wisatawan asing.

Belum lama ini, otoritas pajak telah menerbitkan peraturan teknis untuk pelaksanaan VAT refund. Menurutnya, proses pengajuan VAT refund ini tergolong sederhana sehingga memudahkan para wisatawan asing.

Dengan kemudahan tersebut, dia berharap makin banyak wisatawan asing yang memilih berkunjung dan berbelanja di Filipina, ketimbang negara-negara tetangga dengan skema VAT refund yang serupa. Sebab, Filipina juga memiliki banyak pusat perbelanjaan besar, seperti di Metro Manila dan Cebu.

"Hal itu [kemudahan proses bisnis] akan mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja di sini," ujarnya dilansir business.inquirer.net.

UU 12079 mengatur terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi wisatawan dalam pengajuan VAT refund. Syarat utamanya yakni diajukan oleh wisatawan pemegang paspor asing yang tidak terlibat dalam perdagangan atau bisnis di Filipina.

Kemudian, VAT refund juga hanya dapat diajukan atas barang yang dibeli dari toko-toko yang terakreditasi, menjadi bawang bawaan wisatawan saat meninggalkan Filipina dalam waktu 60 hari sejak tanggal pembelian, serta nilai barang yang dibeli berjumlah setidaknya PHP3.000 atau Rp859.500 per transaksi.

Restitusi berlaku untuk barang eceran dan barang berwujud, termasuk barang elektronik, pakaian, gawai, aksesori, suvenir, barang habis pakai, dan barang lain yang ditujukan untuk penggunaan pribadi.

PRA memproyeksikan industri ritel lokal tumbuh sebesar 5% hingga 10% pada tahun ini, dengan nilai peredaran bruto mencapai PHP5 triliun atau Rp1,432,8 triliun. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.