Ilustrasi.
STOCKHOLM, DDTCNews - Pemerintah Swedia mengusulkan kenaikan tarif pajak atas usaha perjudian mulai Juli 2024.
Pemerintah dalam RAPBN 2024 menyatakan pajak pendapatan kotor perjudian (gross gambling revenue/GGR) diusulkan naik dari tarif saat ini sebesar 18% menjadi 22%. Tarif pajak perjudian saat ini dinilai perlu naik karena telah berlaku sejak 2019.
"Pasar perjudian telah stabil dan penyalurannya telah meningkat secara signifikan. Selain itu, pemerintah juga telah mengatur secara lebih tegas perjudian tanpa izin di Swedia sejak 1 Juli 2023," bunyi keterangan pemerintah, dikutip pada Senin (25/9/2023).
Usulan kenaikan tarif pajak atas usaha perjudian tertulis pada Pasal 12.20 RAPBN 2024 di halaman 289-290. RAPBN 2024 diharapkan dapat disetujui DPR pada musim semi tahun depan.
Pemerintah Swedia mengusulkan kenaikan tarif pajak perjudian karena memandang pasar judi telah stabil setelah legalisasi pada 2019. Dengan kenaikan tarif, diharapkan pemerintah akan memperoleh tambahan penerimaan senilai SEK540 juta atau sekitar Rp744,62 miliar per tahun.
Kenaikan tarif ke level 22% dinilai tidak akan sealot ketika pemerintah mengatur ulang usaha perjudian 4 tahun lalu. Kebijakan ini juga diyakini dapat memperkuat pembiayaan kegiatan pemerintah, tanpa menimbulkan dampak yang terlalu besar terhadap perusahaan dan besaran basis pajak.
Meski demikian, Asosiasi Perdagangan Swedia untuk Perjudian Online (Branschföreningen för Onlinespel/BOS) memandang usulan kenaikan pajak akan berdampak buruk pada masa depan bisnis perjudian. Sekjen BOS Gustaf Hoffstedt mengatakan usulan kebijakan ini sangat mengecewakan pelaku usaha sehingga harus dicabut.
"Pemerintah kurang memahami posisi rentan yang dihadapi pasar perjudian," ujarnya dilansir sbcnews.co.uk.
Hoffstedt menyebut apabila rencana kenaikan pajak perjudian disetujui, aktivitas di pasar judi bakal melemah. Dengan kebijakan tersebut, target penyaluran di pasar judi yang mencapai 90% pun diperkirakan tidak tercapai. (sap)