Sir Jim Ratcliffe
LONDON, DDTCNews – Sir Jim Ratcliffe, pria terkaya di Inggris versi Sunday Times telah memutuskan untuk tinggal di Monako.
Melansir www.independent.co.uk, pria 65 tahun ini masih belum memberikan konfirmasi terkait pertimbangan utama kepindahannya ke wilayah yang terkenal sebagai negara tax havens tersebut. Padahal, sebelumnya mengklaim Inggris akan “berhasil” di luar Uni Eropa.
Namun, sebagai Pendiri dan CEO perusahaan petrokimia Ineos, Ratcliffe memang pernah mengeluhkan rezim pajak di Inggris. Terlebih, pada 2013, raksasa petrokimia ini mengumumkan bahwa kilang Grangemouth – situs industri terbesar di Skotlandia – merugi.
Untuk memulihkan profitabilitas, manajemen menuntut pemotongan tunjangan karyawan, termasuk di dalamnya terkait dengan gaji dalam skema pensiun. Perusahaan juga pernah mengancam akan menutup seluruh pabrik saat ada penolakan dari serikat pekerja.
Dia pun telah memiliki berbagai properti di pinggir pantai mediterania Monako. Ineos pun telah memindahkan kantor pusat ke Swiss pada 2010 selama 4 tahun untuk memangkas kewajiban pajak korporasi.
Sebelumnya, dia optimistis akan suksesnya Inggris terlepas dari Uni Eropa. Hal ini, menurutnya, dikarenakan ketergantungan Uni Eropa dengan Inggris diprediksi tetap akan ada setelah terjadinya referendum Brexit (British Exit).
“Eropa membutuhkan akses ke pasar Inggris, begitu pula sebaliknya. Tapi jangan lupa, kami tetap memiliki strategi efektif untuk tetap menjalankan usaha. Karenanya, Mercedes tidak akan berhenti menjual mobil di Inggris,” katanya.
Selain mendukung Brexit, pihaknya juga telah melobi pemerintah untuk mengurangi pajak lingkungan pada perusahaan seperti Ineos ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Saat ini, meskipun Ratcliffe memutuskan untuk tinggal di Monako, kantor pusat Ineos dikabarkan akan tetap berada di London. Namun, pria dengan kekayaan GBP21 miliar atau Rp389,01 triliun ini akan membawa dua pejabat tinggi Ineos yakni Andy Currie dan John Reece untuk tinggal di Monako. (kaw)