MADRID, DDTCNews – Perpindahan pesepakbola profesional Cristiano Ronaldo dari Real Madrid ke Juventus cukup menghebohkan. Bagaimana tidak, perpindahannya ke klub Juventus persis pasca kemelutnya dengan otoritas pajak Spanyol.
Presiden La Liga Javier Tebas mengatakan tingginya tarif pajak yang berlaku di Spanyol turut mengambil andil dalam perpindahan pesepak bola asal Portugal itu. Kesepakatan senilai USD112 juta atau Rp1,62 triliun membuat Ronaldo berganti jersey.
“Dia akan menerima lebih banyak uang di Juventus. Karena Spanyol adalah merupakan sarang para pesepakbola yang tersandung dengan urusan pajak. Maka dari itu, Ronaldo akan mendapat keuntungan dengan kepindahannya ke Juventus,” katanya di Madrid, Jumat (20/7).
Menurutnya, bukan berarti tarif pajak yang berlaku di Italia jauh lebih rendah dibanding Spanyol.Tapi jika ada selisih sedikit saja dari tarif pajak, maka akan bernilai besar jika dihitung dengan penghasilan yang jumlahnya luar biasa.
Sementara Ronaldo mengklaim perpindahannya ke Juventus merupakan keinginannya untuk menjalani karir secara variatif. Pemenang 5 kali Ballon d’Or dan pencetak gol terbanyak di Madrid ini dikabarkan telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan Juventus selama 4 tahun mendatang.
Sebagai informasi, seperti dilansir fuuta.com, kemelut Ronaldo dengan otoritas pajak Spanyol bermula dari tuduhan adanya praktik penghindaran pajak, bahkan hingga melibatkan 2 perusahaan berbasis Dublin yang membantu melarikan hartanya agar tidak dipajaki.
Selain itu, Jaksa Spanyol juga menilai Tollin Associates yang menangani pajak Ronaldo, disinyalir juga membantu menghindari pengenaan pajak di Spanyol. Upaya ini dilakukan dengan cara memberi hak sepihak secara langsung kepada suatu perusahaan sehingga otoritas pajak sulit memajaki penghasilan Ronaldo.
Akibat dari tuduhan itu, Ronaldo diganjar 2 tahun hukuman penjara dan denda EUR18,8 juta atau Rp317,24 miliar. Keputusan ini terbit usai Ronaldo mengaku atas 4 tuduhan penghindaran pajak, berdasarkan aturan hukum yang berlaku di Spanyol.