KOTA MATARAM

Duh, Penipuan Pajak di Kota Ini Masih Banyak

Redaksi DDTCNews
Sabtu, 27 Februari 2021 | 14.01 WIB
Duh, Penipuan Pajak di Kota Ini Masih Banyak

Foto udara kawasan permukiman padat penduduk di Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (25/1/2021). Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan agar wajib pajak waspada terkait dengan maraknya penipuan yang mengatasnamakan pejabat BKD. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj)

MATARAM, DDTCNews - Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan agar wajib pajak waspada terkait dengan maraknya penipuan yang mengatasnamakan pejabat BKD.

Kepala BKD Syakirin Hukmi mengatakan adanya laporan penipuan pajak daerah yang mencatut pejabat BKD tersebut mengganggu kinerja BKD yang telah gencar melakukan penagihan aktif pada kuartal I/2021.

Syakirin menyampaikan BKD langsung merespons laporan penipuan tersebut dengan memberikan pesan kepada seluruh wajib pajak daerah agar waspada jika ada pihak-pihak mengatasnamakan ASN BKD menagih pajak langsung kepada pengusaha.

Imbauan juga disampaikan melalui akun media sosial BKD Kota Mataram. "Ada yang mengaku sebagai ASN BKD untuk menagih pembayaran pajak," katanya di Mataram, seperti dikutip Senin (22/2/2021).

Dia memaparkan modus penipuan kepada pengusaha paling banyak menyasar bisnis hotel dan restoran. Pelaku menggiring pengusaha untuk membayar kewajiban pajak daerah melalui transfer ke rekening pribadi.

Padahal, Pemkot Mataram sudah memiliki saluran tersendiri untuk membayar pajak daerah, yaitu melalui saluran perbankan yang sudah bekerja sama dengan BKD.

"Kami informasikan kepada masyarakat lebih masif lagi. Karena bukan seperti itu cara BKD mengingatkan masyarakat untuk membayar pajak," ujarnya.

Selain itu, BKD juga akan melakukan penelusuran pelaku yang mengatasnamakan BKD dan meminta pengusaha membayar pajak melalui saluran tidak resmi.

Syakirin mengungkapkan kasus penipuan kepada pengusaha dengan menggunakan nama BKD sudah beberapa kali terjadi di Kota Mataram dan cukup merepotkan otoritas fiskal daerah.

"Kami belum sampai membuat laporan ke pihak berwajib [kepolisian]. Kami imbau dulu masyarakat agar tetap waspada," imbuhnya seperti dilansir radarlombok.co.id. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.