Ilustrasi. (DDTCNews)
BERLIN, DDTCNews – Kementerian Keuangan Jerman tengah menyusun insentif pajak baru bagi karyawan yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH) di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan insentif akan berupa potongan alias diskon tagihan PPh orang pribadi karyawan untuk mengimbangi melonjaknya pengeluaran rumah tangga untuk listrik, pemanas ruangan dan tagihan lainnya yang muncul akibat WFH.
"Kami berharap rancangan undang-undang ini disetujui oleh parlemen pada Desember 2020 karena ini untuk kepentingan pekerja," katanya, dikutip Selasa (1/12/2020).
Desain kebijakan diskon pajak bagi pekerja yang WFH akan mendapatkan pengurangan sebesar €5 untuk setiap hari kerja yang dilakukan dari rumah. Adapun nilai maksimal diskon yang diberikan senilai €600 per tahun atau setara dengan Rp10 juta.
Scholz mengaku skema insentif dengan memberikan diskon pajak tersebut bukan tantangan besar bagi pengelolaan fiskal nasional di penghujung tahun. Pasalnya, hanya 56% dari total pekerja yang bekerja dari rumah untuk sementara waktu ini.
Menkeu juga menjelaskan insentif tersebut perlu dibuatkan payung hukum baru lantaran aturan yang mengatur diskon pajak bagi karyawan yang bekerja dari rumah saat ini masih sangat kaku sehingga perlu dibuatkan regulasi yang lebih fleksibel.
Aturan yang kaku tersebut di antaranya mewajibkan satu ruang di rumah untuk dijadikan tempat khusus untuk bekerja. Sementara itu, banyak pekerja yang menggunakan ruang keluarga hingga dapur sebagai lokasi kerja. Oleh karena itu, aturan perlu dilonggarkan.
"Insentif ini bukan tantangan fiskal yang besar bagi Jerman," tutur Scholz.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hubertus Heil menuturkan pandemi telah mengubah pola masyarakat dalam bekerja. Dia mengusulkan skema bekerja dari rumah menjadi hak yang melekat kepada pekerja Jerman di masa depan.
"Kami ingin karyawan memiliki hak untuk meminta bekerja dari rumah pada masa depan. Kami ingin menjamin setiap pekerja memiliki hak selama 24 hari dalam setahun untuk bekerja dari rumah," ujarnya seperti dilansir thelocal.de. (rig)