AMNESTI PAJAK BERAKHIR

Begini Rencana Tim Reformasi Pajak dan Bea Cukai

Redaksi DDTCNews | Senin, 03 April 2017 | 17:31 WIB
Begini Rencana Tim Reformasi Pajak dan Bea Cukai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di Aula Mezzanin, Kemenkeu (3/4). (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Dengan berakhirnya program amnesti pajak pada 31 Maret 2017, yang merupakan bagian pertama dari reformasi perpajakan, Tim Reformasi Perpajakan dan Kepabeanan dan Cukai hari ini, Senin (3/4), melakukan pertemuan kedua untuk membahas perkembangan pencapaian tim serta rencana kerja ke depan.

Pada rapat tersebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan akan menggunakan momen ini untuk membangun kepercayaan wajib pajak serta pelaku usaha kepada Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC).

"Kita mencari titik keseimbangan antara memperbaiki pelayanan, kepastian dan melakukan enforcement di dalam pelaksanaan perundang-undangan. Kita ingin memulai apa yang disebut budaya kepatuhan," ujarnya pada konferensi pers di Aula Mezzanine Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Senin (3/4).

Baca Juga:
Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Beri Penjelasan Soal Anggaran Bansos

Dalam jangka pendek, reformasi perpajakan ditujukan untuk mengamankan penerimaan tahun 2017. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan mutu pelayanan, penguatan pengawasan dan penegakan hukum perpajakan, peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga, serta memberi kesempatan wajib pajak untuk memperoleh keadilan perpajakan.

Selain itu, DJP dan DJBC akan melakukan peningkatan sinergi melalui joint analysis dan business process, joint operation, joint collection, joint investigation serta pembentukan single identity atau business profile dengan menyatukan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) mulai 6 Maret 2017.

Penyatuan ini diharapkan mempermudah akses ke sistem kepabeanan dengan menggunakan NPWP serta memberi infromasi rekam jejak tentang baik atau buruknya kepatuhan pengguna dari sisi perpajakan.

"Kita akan terus memperbaiki koordinasi antara DJP dan DJBC. Ini salah satu quick wins yang sangat kita ukur," tutup Menkeu. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M