PEREKONOMIAN INDONESIA

Antisipasi Efek Risiko Resesi Negara Lain, Ini 3 Strategi Sri Mulyani

Redaksi DDTCNews | Kamis, 12 September 2019 | 15:52 WIB
Antisipasi Efek Risiko Resesi Negara Lain, Ini 3 Strategi Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Otoritas fiskal menyiapkan tiga strategi besar dalam menghadapi gejala perlemahan ekonomi global yang berisiko merembet masuk ke arena domestik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tiga strategi besar akan menjadi arah kebijakan fiskal hingga 2024 mendatang. Anggaran negara disiapkan untuk menjadi alat untuk menjaga perekonomian tetap bertumbuh dalam lima tahun ke depan.

“Kita harus membuat APBN yang sehat, memperlebar ruang fiskal, dan melakukan belanja yang berkualitas sebagai arah dan kebijakan fiskal jangka menengah,” katanya dalam diskusi bertajuk 'Menuju 5 Besar Dunia: Jejak Langkah Tim Ekonomi Kabinet 2014-2019', Kamis (12/9/2019).

Baca Juga:
Apa Itu Wilayah Pengembangan Industri dalam Konteks Perpajakan?

Strategi pertama, membuat belanja pemerintah berkualitas dengan 6 rencana aksi. Pertama, menguatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui inovasi peningkatan kompetensi. Kedua, mempercepat pembangunan infrastruktur dalam mendukung transformasi ekonomi.

Ketiga, meningkatkan efektivitas perlindungan sosial dan belanja subsidi. Keempat, melakukan penguatan desentralisasi fiskal. Kelima, memperkuat reformasi birokrasi sebagai bagian dari reformasi institusi. Keenam, meningkatkan kegiatan investasi dan ekspor.

“Reformasi birokrasi ini masih relevan sampai saat ini. Birokrasi seharusnya menjadi sumber solusi dan bukan sebagai sumber masalah dalam mendorong produktivitas dan daya saing,” ungkapnya.

Baca Juga:
Belum Ada Perkada Insentif Pajak Hiburan, Pemda Bisa Ambil Diskresi

Strategi kedua, memperlebar ruang fiskal. Ada 6 rencana aksi disusun untuk memastikan terciptanya ruang fiskal baru dalam lima tahun ke depan. Pertama, meningkatkan kapasitas pengumpulan penerimaan atau menaikkan tax ratio. Kedua, memberi insentif untuk meningkatkan daya saing dan inovasi.

Ketiga, melakukan pengelolaan aset yang optimal. Keempat, meningkatkan efisiensi dalam aktivitas belanja. Kelima, mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif. Keenam, melakukan pendalaman pasar keuangan.

“Kita harus mendesain dan melakukan reform agar perpajakan bisa menangkap dan meng-adjust aspirasi masyarakat menjadi penting. Kita tahu reformasi pajak dalam kebijakan juga harus di-update. Kita harus menyesuaikan UU KUP, PPh, dan PPN,” jelasnya.

Adapun strategi ketiga adalah mewujudkan anggaran negara yang seha dengan 3 kebijakan. Pertama, mengendalikan defisit dan rasio utang. Kedua, melakukan kebijakan untuk membuat keseimbangan primer menuju positif. Ketiga, memperkuat ketahanan fiskal. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 29 April 2024 | 17:00 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Bertemu Perwakilan Perusahaan Singapura, DJP Ulas Fasilitas Perpajakan

Senin, 29 April 2024 | 10:55 WIB DEVISA HASIL EKSPOR

BKF Sebut Insentif Pajak DHE SDA pada Instrumen Rupiah Ditambah

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS