Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Pemerintah Vietnam tengah mengembangkan inovasi dana dukungan atau support fund untuk menjaga daya saing investasi negara tersebut di tengah rencana penerapan pajak minimum global pada 2024.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan penerapan Pilar 2: Global Anti Base Erosion (GloBE) akan berdampak pada kebijakan insentif pajak yang selama ini diberikan untuk investor. Menurutnya, inisiatif support fund diharapkan mampu menjaga aliran modal yang masuk ke Vietnam.
"Pemerintah terus mencermati dan belajar dari pengalaman negara-negara lain untuk merancang skenario kebijakan yang sesuai dengan pajak perusahaan minimum global agar tetap menguntungkan investor asing," katanya, dikutip pada Rabu (6/12/2023).
Minh Chinh menuturkan pemerintah telah memikirkan sejumlah langkah untuk memastikan iklim usaha tetap kondusif setelah penerapan pajak minimum global. Meski tanpa insentif pajak, pemerintah menginginkan investor tetap memilih Vietnam sebagai negara tujuan investasi.
Support fund dirancang untuk menarik investor strategis dan kelompok perusahaan multinasional. Sebab, Vietnam selama ini termasuk negara yang mengandalkan insentif pajak untuk menarik investasi.
Majelis Nasional atau parlemen Vietnam telah menyetujui usulan pemerintah mengadopsi Pilar 2 mulai 2024. Parlemen juga menyetujui rencana pembentukan, pengelolaan dan penggunaan fund untuk menstabilkan iklim investasi sekaligus menarik investor strategis dan perusahaan multinasional.
Pada Pilar 2, negara-negara Inclusive Framework telah menyepakati pajak minimum global sebesar 15%. Pajak minimum global ini akan berlaku atas perusahaan multinasional dengan pendapatan di atas €750 juta.
Pemerintah mendata akan ada lebih dari 120 perusahaan multinasional di Vietnam yang berpotensi terdampak pajak minimum global. Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan paket insentif untuk menarik investor.
"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan Majelis Nasional akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menarik kepercayaan investor asing," tutur Minh Chinh seperti dilansir vietnamplus.vn. (rig)