DISKUSI TAX AMNESTY

Tidak Ada Keadilan Terbaik dalam Pajak

Redaksi DDTCNews | Rabu, 03 Agustus 2016 | 13:23 WIB
 Tidak Ada Keadilan Terbaik dalam Pajak

JAKARTA, DDTCNews — Meski sudah berjalan selama dua minggu namun persoalan hukum dan aspek keadilan seputar pelaksanaan tax amnesty masih diperdebatkan. Hal ini nampak dari adanya proses uji materi Undang-Undang Pengampunan Pajak ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih terus bergulir hingga saat ini.

Managing Partner DDTC Darussalam menyatakan secara prinsip pajak itu tidak pernah bertemu dengan sisi keadilan yang terbaik, yang terpenting adalah justifikasi. Akibatnya pajak hanya bisa menghasilkan the second best theory dalam konsep keadilan.

“Apakah iya pengampunan pajak ini hanya dipandang dari ilmu hukum saja? Di Amerika, 45 negara bagian telah menjalankan kebijakan pengampunan pajak,” tuturnya saat mengisi acara diskusi panel tax amnesty di Universitas Indonesia, Rabu (3/8).

Baca Juga:
Perkembangan Teknologi Jadikan Prospek Profesi Pajak Makin Luas

Darussalam menambahkan selama ini uji materi di bidang perpajakan yang diajukan ke MK tidak pernah memenangkan pemohon. “Untuk gugatan di MK, pemohon menang hanya satu kali saja yaitu terkait pajak daerah,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun mengajak masyarakat berpartisipasi mengikuti tax amnesty ketimbang memperdebatkan persoalan tax amnesty.

Tax amnesty itu pilihan yang kurang ideal, namun itu harus kita lakukan sekarang,” jelasnya, Rabu (3/8).

Baca Juga:
FEB UI Tanda Tangani Kerja Sama Pendidikan dengan DDTC

Menurut Misbkahun sebenarnya bisa jadi wajib pajak itu bukan tidak ingin membayar pajak, tetapi memang karena pada dasarnya perilaku wajib pajak cenderung akan selalu menghindari pajak apabila tarif pajak yang diterapkan tinggi.

Baginya, pro dan kontra dalam mengambil keputusan politik sudah menjadi hal biasa. “Mungkin tax amnesty ini tidak akan ada lagi tahun-tahun depannya,” tutup Misbakhun. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 06 Maret 2024 | 15:55 WIB UNIVERSITAS INDONESIA

Perkembangan Teknologi Jadikan Prospek Profesi Pajak Makin Luas

Rabu, 06 Maret 2024 | 15:15 WIB UNIVERSITAS INDONESIA

FEB UI Tanda Tangani Kerja Sama Pendidikan dengan DDTC

Jumat, 01 Maret 2024 | 17:15 WIB KOMPETISI PAJAK

Binus University Raih Juara I PERTAPSI Tax Competition 2024

Jumat, 01 Maret 2024 | 17:00 WIB KOMPETISI PAJAK

Keseruan Babak Final PERTAPSI Tax Competition 2024 di Menara DDTC

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 09:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Meski Lewat Tenggat Waktu, DJP Minta WP OP Tetap Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP