RAKORNAS TIM PENGENDALI INFLASI

Wapres JK: Ibarat Tensi, Inflasi Tinggi atau Rendah Bisa Bikin Pingsan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 25 Juli 2019 | 20:15 WIB
Wapres JK: Ibarat Tensi, Inflasi Tinggi atau Rendah Bisa Bikin Pingsan

(foto: Bank Indonesia)

JAKARTA, DDTCNews – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengibaratkan inflasi seperti tekanan daerah (tensi) pada tubuh manusia. Tekanan terlalu tinggi ataupun rendah akan membuat manusia sakit kepala, bahkan pingsan.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019). Menurutnya, seperti tensi, tingkat inflasi harus dijaga di tengah-tengah agar bagus untuk perekonomian.

“Inflasi itu tekanan darah, kalau tinggi kita bisa pingsan. Tapi kalau inflasi rendah atau deflasi, kita juga pusing bisa pingsan juga. Jadi tekanan darah yang baik itu di tengah-tengah,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Baca Juga:
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,1-5,5 Persen

Dia meminta agar seluruh kepala daerah dapat menjaga inflasi ringan sehingga seluruh kegiatan perekonomian bisa stabil. Penjagaan keseimbangan antara inflasi dan deflasi sangat penting untuk keberlangsungan usaha di daerah sehingga tidak meningkatkan angka pengangguran.

“Harus stabil, jangan di bawah susah, di atas susah. Jadi, berada di tengah. Ya sekitar 3,5—5%,” imbuh Wapres JK.

Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI), sambungnya, akan konsisten melanjutkan upaya pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat dan mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Baca Juga:
Produksi Beras Capai Puncaknya pada April, Harga Terus Turun

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam laporannya menyampaikan konsistensi kebijakan pengendalian inflasi yang didukung oleh program pengendalian inflasi di seluruh wilayah di Indonesia dapat mengarahkan inflasi nasional dalam empat tahun terakhir 2015-2018 berada dalam kisaran target.

“Inflasi hingga pertengahan 2019 juga tetap terkendali dalam rentang sasaran 3,5±1%,” ujarnya.

Bank sentral, lanjut dia, akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai sasaran dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Kebijakan itu termasuk pengembangan sejumlah klaster pangan di daerah secara terintegrasi.

“Antara lain dengan memfasilitasi kegiatan tersebut agar terkoneksi dengan teknologi dan sistem informasi,” imbuh Perry. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 20 Mei 2024 | 15:17 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,1-5,5 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 09:15 WIB KOMODITAS PANGAN

Produksi Beras Capai Puncaknya pada April, Harga Terus Turun

Jumat, 03 Mei 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Begini Proyeksi OECD soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 dan 2025

Kamis, 02 Mei 2024 | 12:00 WIB INFLASI TAHUNAN

Inflasi Turun Jadi 3 Persen pada April 2024, Ini Kata BPS

BERITA PILIHAN