Venesia.
VENESIA, DDTCNews – Pemerintah Kota Venesia berencana memungut pajak masuk kota terhadap sejumlah wisatawan. Pemungutan itu sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kepadatan di kota yang menampung 30 juta pengunjung setiap tahunnya, sekaligus biaya perawatan kota.
Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro mengatakan pajak turis akan dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan kota dan menjamin kondisi sosial setiap warga setempat. Pajak ini juga untuk mendanai perawatan infrastruktur yang menjadi poin utama pariwisata di Venesia.
“Parlemen Italia telah sepakat menerapkan pajak turis sebesar EUR10 [setara Rp164.169]. Namun, pajak ini hanya akan berlaku bagi wisatawan yang berkunjung selama sehari di Venesia. Hingga saat ini belum jelas bagaimana atau kapan pajak turis akan diberlakukan,” ungkapnya di Venesia, Rabu (2/1).
Sejak 1951, populasi Kota Venesia tercatat telah merosot menjadi kurang dari 55.000 orang. Akan tetapi, jumlah wisatawan yang datang ke kota ini jauh lebih tinggi dari jumlah penduduk, yaitu mencapai 80.000 pengunjung setiap hari.
Sebelum rencana pajak turis diumumkan, pengelola pusat pariwisata Venesia Paola Mar menyebut wisatawan memang berperan penting terhadap perekonomian kota. Namun, kota ini telah mencapai titik puncaknya, sehingga perlu perhatian lebih dalam.
“Turis adalah tamu kami dan kami ingin memperlakukan mereka dengan hormat. Tapi Venesia adalah kota yang rapuh dan perlu diperhatikan,” tegas Mars seperti dilansir CBS News.
Lebih lanjut Mar menyatakan wisatawan telah didorong untuk mengunjungi bagian kota yang jarang diperhatikan. Upaya ini bertujuan agar wisatawan memahami kondisi rapuh Venesia dan memahami jika ada peningkatan biaya kunjungan untuk revitalisasi.
Untuk menertibkan puluhan ribu kunjungan wisatawan, petugas telah memasang gerbang agar dapat mengontrol arus jalan wisatawan. Mar juga mengusulkan kenaikan denda bagi wisatawan yang duduk atau berbaring di ruang publik yang bukan peruntukannya.
Selain itu, petugas pariwisata juga melarang pembukaan rantai makanan cepat saji baru di sekitar Venesia. Larangan ini disebabkan adanya kekhawatiran terhadap potensi hilangnya identitas atas kuliner setempat. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.