LONDON, DDTCNews – Otoritas perpajakan Inggris (Her Majesty Revenue and Customs/HMRC) mengungkap mantan agen sepakbola Jerome Anderson yang menghindari pajak sebesar £1,2 juta atau Rp22,61 miliar.
Melansir situs resmi Pemerintah Inggris (www.gov.uk), Anderson beserta 8 orang lainnya telah berupaya menghindar dari pajak dengan jumlah yang besar pada saat melakukan perekrutan dan pelatihan pemain muda di Akademi Sepakbola Bafana Afrika Selatan.
“Anderson menggunakan skema investasi untuk mengklaim kerugian perdagangan fiktif sebesar £3 juta untuk mengurangi tagihan pajaknya dengan jumlah yang sangat besar,” demikian melansir www.gov.uk, Jumat (27/7).
Namun putusan pengadilan berhasil mengungkap skema yang dijalankan Anderson tidak menunjukkan adanya perdagangan. Berdasarkan hal itu, maka Anderson tidak bisa mengklaim kerugian atas investasi fiktif yang dilakukannya untuk menghindari pajak.
Adapun hal ini mendapat sorotan dari Direktur Kepatuhan Pelanggan HMRC Penny Ciniewicz yang menjelaskan tiga hal penting dalam menerbitkan putusan terhadap Anderson. Tiga putusan tersebut antara lain:
“Pertama, pengadilan menegaskan skema yang digunakan Jerome Anderson gagal; kedua, layanan publik HMRC bergantung pada pembayar pajak dan tidak berlaku bagi orang yang tidak bayar pajak; ketiga, penghindar pajak harus segera melunaskan pajak terutangnya,” ungkap Penny.
Kemenangan terbaru ini terus mencatat rekor HMRC yang luar biasa untuk memenangkan 9 dari 10 kasus penghindaran pajak di pengadilan. Belum termasuk para wajib pajak yang sudah melunasi utang pajaknya sebelum kasusnya dibawa ke meja pengadilan.(Amu)