KINERJA APBN 2018

Sri Mulyani Jabarkan Kinerja Pendapatan Negara 2018 di Depan DPR

Redaksi DDTCNews | Kamis, 04 Juli 2019 | 14:53 WIB
Sri Mulyani Jabarkan Kinerja Pendapatan Negara 2018 di Depan DPR

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berbicara dalam rapat paripurna DPR. 

JAKARTA, DDTCNews – DPR menyetujui RUU terkait pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN 2018. Capaian positif di sisi pendapatan negara dijabarkan secara rinci oleh pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pendapatan negara tahun lalu tercatat senilai Rp1.943,7 triliun atau 102,6% dari target APBN 2018. Pendapatan tersebut meningkat Rp277,3 triliun atau 16,6% dibandingkan dengan realisasi pada tahun fiskal 2017.

“Kinerja positif pendapatan negara ini disebabkan oleh meningkatnya penerimaan PPh, PPN, bea masuk dan bea keluar, serta PNBP,” katanya di Ruang Sidang Paripurna DPR, Kamis (4/7/2019).

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan kinerja pajak penghasilan PPh nonmigas meningkat karena ada perbaikan kondisi beberapa sektor ekonomi. Sektor industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan jasa keuangan menjadi penopang utama setoran PPh nonmigas.

“Peningkatan pendapatan PPh nonmigas disertai dengan meningkatnya kemampuan pemungut pajak dan keberhasilan intensifikasi pajak," Paparnya.

Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan pendapatan pajak yang meningkat sebagai indikator keberhasilan program pengampunan pajak. Program tersebut, menurutnya, berhasil meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.

Baca Juga:
Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Selanjutnya, peningkatan PPh migas disebabkan oleh naiknya harga minyak mentah (ICP) dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kemudian, peningkatan penerimaan PPN disebabkan oleh meningkatnya aktivitas ekonomi domestik dan kepatuhan pembayaran PPN oleh wajib pajak.

“Sedangkan peningkatan penerimaan bea masuk dan bea keluar terutama disebabkan karena meningkatnya aktivitas ekspor dan impor selama 2018,” tandasnya.

Pada sisi setoran nonpajak, Sri Mulyani juga menyampaikan adanya peningkatan setoran. Harga komoditas yang naik pada tahun lalu turut mengerek setoran negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor pertambangan dan perkebunan.

“Peningkatan PNBP disebabkan oleh peningkatan penerimaan sumber daya alam dan laba BUMN serta peningkatan pendapatan dari badan layanan,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Surat Keterangan Fiskal Bisa Beri Citra Positif Perusahaan Calon AEO

Selasa, 09 April 2024 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Izin Tambang Rakyat, Harus Ada Surat Keterangan Fiskal dari DJP

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan