Sumber: UNCTAD
JAKARTA, DDTCNews – Arus Investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) global berkurang 41% pada semester I/2018. Performa ini dipengaruhi oleh reformasi pajak yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Fakta ini disampaikan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dalam ‘Investment Trends Monitor’ Oktober 2018. Dalam laporan ini, FDI global pada semester I/2018 senilai US$470 miliar, jatuh 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$794 miliar.
“Ini terutama karena repatriasi besar akumulasi pendapatan asing oleh perusahaan induk Amerika Serikat (AS) dari afiliasi mereka di luar negeri setelah reformasi pajak,” ungkap UNCTAD dalam laporan tersebut, seperti dikutip pada Selasa (16/10/2018).
Penurunan yang tajam terkonsentrasi di negara-negara maju. Di kelompok negara ini, arus masuk FDI turun 69% menjadi sekitar US$135 miliar, dipengaruhi secara signifikan oleh arus masuk negatif di Irlandia (-US$ 81 miliar) dan Swiss (-US$77 miliar).
“Secara keseluruhan, gambaran keuangan global ‘suram’,” kata Direktur Divisi Investasi UNCTAD James Zhan, seperti dikutip dari UN News.
Perkembangan ini terutama disebabkan oleh reformasi pajak di Amerika Serikat (AS) yang telah mendorong perusahaan-perusahaan besar membawa pulang (repatriasi) pendapatan dari luar negeri, terutama dari negara-negara Eropa Barat.
Dia mengaku sudah ada ada peringatan dari UNCTAD pada awal Januari lalu. Saat itu, sekitar US$2 triliun saham dalam bentuk uang tunai atau laba dari luar AS yang diinvestasikan kembali. Dana tersebut dapat dipulangkan dalam beberapa bentuk, mengikuti wholesale tax reform.
Faktor-faktor lain juga mempengaruhi perbedaan besar dalam repatriasi tahun ini dari laba luar negeri oleh perusahaan multinasional AS. Faktor tersebut mencakup ketidakpastian tentang rincian dan dampak dari reformasi pajak. Selain itu, ada dampak potensial dari perang dagang internasional yang belum terselesaikan antara AS dan Cina. (kaw)