Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor. (DJP)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) merilis keterangan resmi sebagai tanggapan atas sebuah utas dari akun Darktracer di Twitter mengenai lebih dari 49.000 credential user bocor yang dipakai untuk masuk ke dalam situs web pemerintahan.
Dalam Siaran Pers No SP-15/2022, otoritas memastikan data DJP, termasuk data wajib pajak yang disimpan oleh DJP, dalam kondisi aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Saat ini, kebocoran data (leak) diduga berasal dari perangkat pengguna (user) yang terinfeksi malware.
“Berdasarkan investigasi kami, situs web milik DJP dipastikan aman dan dapat diakses sebagaimana biasanya. Kebocoran data justru diduga berasal dari perangkat user yang terinfeksi malware kemudian digunakan untuk masuk ke dalam situs pemerintahan,” ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor dalam siaran pers tersebut.
Karena yang mengalami kebocoran adalah dari sisi pengguna, sambung Neilmaldrin, DJP menyarankan agar pengguna situs web pajak.go.id dan wajib pajak secara luas segera mengganti kata sandi (password).
Kata sandi, sambungnya, perlu diganti menjadi kata sandi yang lebih kuat dan aman agar tidak mudah diretas. Selain itu, wajib pajak perlu juga memasang antivirus terbaru di perangkat masing-masing dalam upaya menghindari infeksi malware.
“Demi keamanan kita bersama, kami mengimbau pengguna dan seluruh wajib pajak untuk segera mengganti password untuk login di situs web pajak.go.id dengan password yang lebih kuat dan kemudian menggantinya secara berkala. Selain itu, pastikan juga antivirus yang terpasang sudah paling mutakhir,” jelas Neilmaldrin.
Sebelumnya, akun Twitter @DitjenPajakRI juga sudah memberikan tanggapan mengenai utas tersebut. (kaw)
#KawanPajak, berdasarkan informasi dari tweet @darktracer_int yang isinya antara lain menyatakan bahwa sebanyak 49ribu credential user bocor yang dipakai untuk masuk ke situs pemerintahan.
— #PajakKitaUntukKita (@DitjenPajakRI) March 3, 2022
Perlu kami sampaikan beberapa hal:
- Sebuah Utashttps://t.co/uy5nIPGXZK