Ilustrasi. (DDTCNews)
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Anggota Kongres AS dan beberapa konsultan pajak meminta otoritas pajak AS (Internal Revenue Service/IRS) untuk menunda jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan.
Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat sekaligus Chairman House Ways and Means Committee Richard Neal meminta IRS mengundur jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan yang normalnya jatuh pada 15 April, menjadi hingga 15 Juli 2021.
"Kami ingatkan kepada IRS. Saat ini warga negara AS masih menghadapi tantangan kesehatan dan perekonomian yang sama seperti tahun lalu. Wajib pajak memerlukan fleksibilitas," katanya, dikutip Selasa (9/3/2021).
Dalam keterangan resmi, Neal menilai wajib pajak saat ini kesulitan untuk menyampaikan SPT secara tepat waktu. Hingga Februari 2021 saja, total SPT yang sudah disampaikan wajib pajak kepada IRS turun 25% ketimbang tahun lalu.
Total SPT yang telah diproses oleh IRS juga turun 31%. Menurutnya, data-data tersebut menunjukkan kerja IRS dalam memproses SPT Tahunan yang masuk juga terkendala. Tak hanya itu, pelayanan kepada wajib pajak juga ikut terkendala.
Misal, dari total panggilan telepon oleh wajib pajak kepada IRS, hanya 27% yang dijawab oleh IRS. Dengan demikian, sebagian besar wajib pajak tidak mendapatkan bantuan dari IRS dalam pelaporan SPT Tahunan.
Permintaan yang sama juga disampaikan oleh akuntan. Ketua komite pajak pada American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Christopher Hesse meminta IRS mengundur jatuh tempo lapor SPT Tahunan.
Namun tak seperti permintaan parlemen, AICPA meminta jatuh tempo pelaporan SPT Tahunan diundur dari 15 April menjadi pada 15 Juni, tidak sampai dengan 15 Juli seperti yang diusulkan oleh anggota parlemen dari Partai Demokrat.
"Pada situasi saat ini, wajib pajak dan konsultan tidak mungkin bisa memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan jatuh tempo pada 15 April 2021," tulis Hesse dalam suratnya. (rig)