Ilustrasi.
KUALA LUMPUR, DDTCNews—Pemerintah Malaysia membebaskan pajak penjualan atas masker yang diproduksi oleh produsen terdaftar dan bea masuk atas impor masker di tengah merebaknya virus corona.
Senior Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan kedua insentif pajak tersebut merupakan upaya pemerintah Malaysia untuk menurunkan harga masker yang belakangan ini dalam tren melonjak dan sulit didapatkan alias langka.
“Tidak ada alasan untuk menaikan harga, karena pemerintah telah sepakat untuk menghapus bea masuk pada masker, dan kami berharap harga masker dapat lebih terjangkau,” katanya di Kuala Lumpur, Senin (23/3/2020)
Perdana Menteri, lanjut Ismail, juga tidak setuju dengan harga masker yang melonjak. Oleh karena itu, kebijakan ini diharapkan dapat memangkas harga masker di pasaran, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
Lebih lanjut, kebijakan tersebut berlaku mulai Senin (23/3/2020) hingga pada tanggal tertentu yang diputuskan oleh Menteri Keuangan setelah pandemi Covid-19 dinyatakan aman oleh pemerintah.
Kebijakan pemerintah ini juga untuk mengatasi kekurangan pasokan alat pelindung diri (APD). Untuk diketahui, banyak pengecer maupun apotek yang melaporkan bahwa mereka juga telah kehabisan stok.
Menipisnya stok masker ini, kata Ismail, membuat harga masker yang beredar di pasaran menyentuh harga MYR2 atau setara dengan Rp7.500 per biji dari harga sebelumnya hanya senilai 80 sen.
Sementara itu, Dewan Presiden Pakatan Harapan (PH)—salah satu koalisi partai di Malaysia—mendesak pemerintah untuk tidak hanya membebaskan bea impor dan pajak penjualan atas masker, tetapi juga seluruh persediaan medis yang dibutuhkan.
Usulan itu juga disepakati Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan Demokrat Action Party (DAP). Melalui pernyataan Bersama, mereka menilai pembebasan itu akan meningkatkan pasokan medis melalui melalui rantai produksi lokal dan juga impor.
“Kami mendesak pemerintah untuk juga memberikan pembebasan yang sama atas pasokan medis yang digunakan oleh perawat dan petugas kesehatan seperti APD, sarung tangan, dan ventilator,” tulis surat pernyataan tersebut seperti dilansir dari Malaymail. (rig)