Ilustrasi. (IBA)
JAKARTA, DDTCNews – The International Bar Association (IBA) akan menyelenggarakan 22nd Annual International Wealth Transfer Practice Conference: Seeking Security in a Transparent World pada 6-7 Maret 2017, bertempat di Claridge Hotel, London, Inggris.
Konferensi bertaraf internasional ini didukung oleh Forum Regional Eropa IBA. Acara ini secara berkala diselenggarakan dan berhasil menarik lebih dari 150 praktisi hukum ternama, pengusaha dan pembuat kebijakan dari lebih 40 yurisdiksi. Mereka akan membahas isu-isu terpanas yang melibatkan pemindahan kekayaan secara internasional dan perencanaan pajaknya, serta masih banyak lagi.
Acara ini terbagi ke dalam 9 sesi yang akan diisi oleh para pakar. Suatu kebanggaan kembali ditorehkan oleh salah satu pakar pajak dari Indonesia, Yusuf Wangko Ngantung yang mendapat kesempatan menjadi pembicara dalam sebuah sesi khusus. Dalam sesi yang bertajuk "Whats Keeping Private Clients (and Bankers) Awake at Night in Asia?", Yusuf bersama dengan pembicara lainnya -yang berasal dari Malaysia, India, China/Hong Kong dan Singapura- akan membahas topik yang menyoroti perkembangan terbaru di negara masing-masing.
Yusuf akan memaparkan pembahasan terkait program amnesti pajak yang diterapkan di Indonesia dan dampaknya terhadap industri perbankan swasta di Singapura. Topik lainnya yang akan dibahas dalam sesi tersebut seperti skandal 1MDB Malaysia beserta dampaknya, skema pajak baru India, sistem hukum charity China yang baru, dan dampak dari pelaksanaan pertukaran informasi secara otomatis -dalam hal ini adalah penerapan Common Reporting Standard (CRS)- untuk tujuan pajak di Asia.
Yusuf yang juga merupakan Senior Manager of International Tax/Transfer Pricing Services di DDTC pernah terpilih sebagai pemenang pertama WTS Tax Award 2014. Dia memenangkan penghargaan tersebut atas tesisnya yang berjudul “Tax Treaties and Developing Countries”, di Vienna University of Economic and Business Administration (WU Vienna), Austria.
Sebagai informasi, IBA atau asosiasi advokat internasional ini merupakan organisasi yang didirikan sejak Februari 1947. Hingga saat ini, anggotanya terdiri dari 30.000 praktisi hukum, serta lebih dari 195 persatuan advokat dan komunitas hukum yang tersebar di seluruh benua.
Pendaftaran terbuka hingga 24 Februari 2017. Bagi peserta yang ingin mendaftar dapat menghubungi nomor telepon di +44 (0) 20 7629 8860 atau faksimile di +44 (0) 20 7107 8855. Peserta juga dapat mengirimkan email ke [email protected], informasi lebih lanjut dapat diakses di laman resmi website IBA. (Gfa)