RASIO PAJAK

Kerek Tax Ratio, DJP Pilih Cara Ini

Redaksi DDTCNews | Minggu, 28 Juli 2019 | 15:04 WIB
Kerek Tax Ratio, DJP Pilih Cara Ini

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama.

JAKARTA, DDTCNews—Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menempatkan rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia paling kecil di Asia Pasifik. Ditjen Pajak memilih cara lunak untuk mengerek tax ratio di masa depan.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Hestu Yoga Saksama mengatakan rasio pajak Indonesia memang belum ideal. Dengan tax ratio pada kisaran 10% hingga 11% belum cukup untuk menjadi sumber pembiayaan pembangunan secara berkelanjutan.

“Tentu kita menyadari tax ratio kita belum optimal untuk mendukung pembiayaan pembangunan, termasuk dalam konteks sustainable development goals (SDG) yang mensyaratkan tax ratio 16%," katanya kepada DDTCNews, Sabtu (27/7/2019).

Baca Juga:
Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Selain itu, Indonesia juga tertinggal dalam hal mengumpulkan penerimaan jaminan sosial, dengan baru mengumpulkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada 2014. Iuran ini di banyak negara maju menjadi tulang punggung penerimaan pajak yang pada akhirnya mengerek naik tax ratio.

Dalam struktur penerimaan pajak di negara OECD, mayoritas penerimaan disumbang dari kontribusi jaminan sosial. Kontribusi iuran ini mencapai 26% dari total penerimaan pajak pada 2017. Sedangkan setoran untuk kontribusi jaminan sosial di Indonesia baru 3% dari total penerimaan pajak.

“Perlu dicermati bahwa perhitungan tax ratio untuk Indonesia itu belum termasuk pajak-pajak daerah, serta jaminan sosial di mana untuk negara seperti Jepang dan Korea Selatan terbilang cukup besar,” paparnya.

Baca Juga:
Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Oleh karena itu, pendekatan persuasif ditempuh otoritas pajak dalam rangka mengerek naik tax ratio. Hal ini dilakukan melalui berbagai saluran, antara lain reformasi perpajakan jangka menengah, di mana pilar utamanya adalah pembangunan sistem teknologi informasi (TI) dan basis data.

“Pembenahan sistem TI ini akan mendukung proses bisnis yang efisien untuk meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat. Di sisi lain, pelayanan dan edukasi perpajakan terus kami tingkatkan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sadar dan patuh pajak,” imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara