Presiden Joko Widodo. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pelaksanaan strategi gas dan rem pada kegiatan masyarakat telah menunjukkan dampak positif terhadap penanganan kasus Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Jokowi mengatakan data kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun, sedangkan kegiatan produksi dan daya beli masyarakat yang menjadi indikator pertumbuhan ekonomi terus membaik. Dia pun meminta strategi gas dan rem berus berlanjut dan tidak kendur.
"Strategi mengatur keseimbangan rem dan gas ini saya melihat hasilnya mulai kelihatan, terutama dalam pengendalian baik Covid maupun ekonomi," katanya dalam pembukaan rapat terbatas, Senin (23/11/2020).
Jokowi mengatakan kasus aktif Covid-19 Indonesia pada 22 November 2020 tercatat 12,78%, atau lebih rendah dari rata-rata dunia yang mencapai 28,41%. Sementara rata-rata tingkat kesembuhan di Indonesia juga membaik, yakni 84,05% dari rata-rata dunia 69,20%.
Dari sisi pemulihan ekonomi, Jokowi menilai Indonesia sudah berada pada tren yang baik. Walaupun mengalami resesi, kontraksi ekonomi kuartal III/2020 yang minus 3,49% sudah lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang minus 5,32%. Dia optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2020 akan lebih baik dari kuartal III/2020.
Jokowi lantas meminta para menteri terus memperhatikan aspek yang berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja. Menurutnya, konsumsi rumah tangga bisa terus meningkat jika ada dorongan dari kegiatan usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar.
Dari sisi penggunaan anggaran, Jokowi mengapresiasi penyaluran sejumlah bantuan sosial yang realisasinya tinggi, seperti subsidi gaji sebesar 82% dan bantuan produktif untuk usaha mikro sebesar 79%.
"Saya melihat realisasi anggaran beberapa program sudah berjalan dengan baik. Saya kira ini terus didorong agar bisa membantu meningkatkan daya beli masyarakat," ujarnya.
Menurut Jokowi, pemerintah pusat dan daerah tetap perlu menyeimbangkan upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional. Dia meminta semua menteri dan gubernur tetap mewaspadai risiko penularan Covid-19 agar tidak memunculkan gelombang yang kedua. (kaw)